Bisnisbandung.com - Banjir di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan dan tidak pernah tuntas.
Namun pasti ada solusi untuk mengatasinya seperti Belanda yang menyelamatkan tanahnya dari ketenggelaman.
Belanda pernah mengalami Banjir yang sangat parah dan hampir tenggelam, walaubegitu segala upaya dilakukan negara kincir angin ini untuk selamat dari bencana.
Sejarah Belanda mengatasi banjir sampai harus menguras air laut tidaklah singkat, butuh pengorbanan waktu, biaya dan tenaga untuk bisa menjadi Belanda yang sekarang ini.
Baca Juga: Relawan Pendukung Prabowo-Gibran Nyalakan 1.000 Lilin Cinta untuk Indonesia
Belanda, sebuah negeri yang terletak di wilayah geografis yang cukup unik. Ya, kamu tidak salah dengar, 27% dari wilayahnya berada di bawah permukaan laut.
Bahkan, yang terdalam dari wilayah ini berada sekitar 6,7 meter di bawah permukaan laut. Tapi, inilah yang membuat Belanda begitu menarik.
Bagaimana mereka bisa menjaga wilayah mereka dari terendam? Bagaimana mungkin hal ini terjadi?
Belanda, dengan luas sekitar 41.526 km² dan garis pantainya yang panjang mencapai 230 km, sering menghadapi tantangan banjir karena letaknya yang rendah di bawah permukaan laut.
Baca Juga: Unggul di Survei Populi Center, Nusron Wahid : Hilal Sekali Putaran Makin Tampak
Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Mulai tahun 1927, proyek besar bernama Afsluitdijk diluncurkan.
Proyek ini melibatkan pembangunan sebuah bendungan raksasa sepanjang 32 km, yang bertujuan untuk menahan serangan laut Wadden dan menghubungkan Holland Utara dengan Frisia.
Proyek ini membutuhkan lebih dari 36 juta meter kubik material untuk membangunnya dan tentu saja, biaya yang tidak sedikit.
Namun, demi keselamatan rakyatnya, Belanda menggelontorkan sumber daya dan tenaga sebanyak mungkin.