Sesuai dengan namanya yakni SMK memang dibuat oleh siswa SMK dalam upaya mengembangkan sektor mobil nasional.
Saat ini SMK sudah memiliki kapasitas produksi hingga 12.000 unit per tahun dalam satu bulan dapat memproduksi 10 unit mobil SUV dan mini truk.
Dibanderol sekitar 95 juta per unitnya, SMK tidak bisa disebut sebagai mobil nasional karena pengelolaan tersebut dilakukan sepenuhnya oleh pihak swasta.
Baca Juga: 9 Tips Hubungan Langgeng yang Bisa Dilakukan Kepada Pasangan
3. Mahesa
Sebenarnya kegunaan mobil Mahesa ini bertujuan penting dalam memudahkan para petani untuk membajak sawah.
Memiliki 3 varian yaitu double, cabin, pick up, dan kendaraan pertanian mobil ini dibuat oleh sukiyat dengan mengusung konsep pedesaan.
Menggunakan mesin diesel 650 cc satu piston, mobil ini mampu melaju sampai dengan 55 km/jam dengan konsumsi bahan bakar irit 1 liter bisa dipakai 30 km.
Baca Juga: Update Terbaru, Dokter Tim Persib Jelaskan Kondisi Alberto dan Febri
Mahesa menggunakan sistem PTO atau Power Take Off yang mampu tersambung langsung ke mesin pertanian sekaligus dijual seharga 50 sampai 70 juta Rupiah.
4. Beta 97
Beta 97 juga merupakan salah satu jenis mobil produksi dalam negeri yang dikembangkan oleh PT. Bakrie Motor.
Akan tetapi sangat disayangkan proyeknya harus terhenti karena krisis moneter yang sempat menghantui Indonesia tahun 1998.
Baca Juga: Mengajak Anak Bermain di Alam Sangat Bermanfaat, Dago Dream Park Bisa Menjadi Salah Satu Pilihan
Sebelum proyeknya berhenti Beta 97 sudah melewati berbagai tes selama 9 bulan diantaranya tes body mobil, tes sistem elektronika dan tes ketahanan terhadap getaran.