Bisnis Bandung - Red Bull akhirnya mendapatkan hukuman untuk pelanggaran Cost Cap ringan dan pengurangan 10 persen tes aerodinamika. Red Bull telah melampaui batas Cost Cap sebesar $ 2,2 juta di atas batas $ 145 juta.
FIA mengakui jika perhitungan pajak telah diterapkan dengan benar, Red Bull hanya akan melebihi $0,5 juta.
"Tidak ada tuduhan atau bukti bahwa Red Bull telah berusaha untuk bertindak dengan itikad buruk, tidak jujur atau dengan cara curang, juga tidak dengan sengaja menyembunyikan informasi apa pun dari Cost Cap Administration," bunyi pernyataan FIA.
Baca Juga: Puluhan Ribu Pekerja di-PHK, Apindo Jabar Berupaya Bantu Para Pengusaha
Red Bull telah menerima hukuman finansial dan pengurangan performa mobil, dengan pengurangan 10 persen dalam waktu test aerodinamika selama 12 bulan ke depan yang akan merugikan mereka.
Red Bull sudah ditetapkan untuk pengurangan waktu di tes aerodinamika mereka. Tim Formula 1 menguji dan menyempurnakan aerodinamika di mobil mereka.
Dengan penalti tersebut, Red Bull yang awalnya memiliki jatah 28 jam untuk mengetes aerodinamika mereka untuk musim depan sekarang dikurangi menjadi 25 jam, sementara Ferrari memiliki 30 jam jika mereka finis kedua di klasmen konstruktor tim, dan Mercedes memiliki 32 jam jika mereka berakhir di urutan ketiga. Konstruktor di tempat terakhir memiliki 46 jam.
Denda $7 juta tidak mengurangi jatah Cost Cap Red Bull untuk tahun depan, yaitu $135 juta.
Aston Martin, sementara itu, juga diberi hukuman pada hari Jumat karena pelanggaran prosedural mereka.
Baca Juga: Bukti hebatnya Presiden Jokowi, Sampai Indonesia dipercaya membangun Filipina
Tim telah dikenai denda $ 450.000 karena gagal mengajukan dokumentasi pelaporan setahun penuh yang akurat sehubungan dengan tahun 2021. Sebelumnya Williams menerima denda untuk pelanggaran serupa awal tahun ini.
Red Bull pertama kali dicurigai melakukan pelanggaran kecil Cost Cap kurang dari lima persen ($7,25 juta] dari Cost Cap baru Formula 1 untuk 2021 pada 10 Oktober, dan telah berdiskusi dengan FIA sejak saat itu.
Sekarang telah dikonfirmasi oleh FIA bahwa Red Bull membuat kesalahan pada Cost Cap seperti catering, kontribusi jaminan sosial, retribusi magang, suku cadang yang tidak terpakai untuk mobil, dan membebankan biaya tertentu ke Red Bull Power Trains.
Dalam situasi yang sudah sangat kontroversial, Verstappen hanya mengalahkan Lewis Hamilton dengan delapan poin untuk juara pembalap tahun lalu.
Jika Red Bull menolak persyaratan FIA mengenai kasus Cost Cap ini, maka hukuman yang lebih berat siap menanti mereka, bahkan bisa berlanjut ke Pengadilan Internasional.***
Artikel Terkait
Sauber Akan Menjadi Tim Pabrikan Audi Mulai Musim 2026
Liga Malam Jum'at ramai pengunjung, inilah beberapa klub Eropa yang gagal di ajang Liga Champions
Demi kemajuan Sepakbola Indonesia ! Jokowi sepakati hal ini dengan Presiden FIFA
Piala Presiden Esports 2022 Berpotensi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Dihuni Pemain Top Eropa, Inilah Beberapa Deretan Klub Sepakbola Termahal se-Asia Tenggara
Leicester 0-1 Manchester City, Tendangan Bebas Kevin De Bruyne, Manchester City Naik ke Puncak Klasemen