Ia menyebut bahwa perbedaan mencolok terlihat ketika Indonesia menghadapi tim-tim Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China.
“Itu terbukti di grup, kita bisa menang melawan tim-tim Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Bahrain.
Sedangkan Korea, Cina, walaupun tidak sekuat Jepang, tetap menyulitkan karena gaya main mereka,” tuturnya.
Tim-tim tersebut, menurutnya, menerapkan strategi high-speed pressure yang menyulitkan pemain Indonesia untuk berkembang.
Sebaliknya, dalam fase grup, Indonesia mampu tampil lebih baik saat melawan tim-tim seperti Arab Saudi dan Bahrain.***
Baca Juga: Aksi Kepala Desa Cirebon Nyawer di Klub Malam Bikin Heboh, Ini Klarifikasi Casmari!