Bisnisbandung.com - Dalam sebuah konferensi pers online yang diadakan sebagai respons terhadap keputusan Pengadilan Eropa (ECJ) pada hari Kamis pekan lalu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan para pemangku kepentingan yang mewakili seluruh komunitas sepak bola dengan tegas menolak apa yang dikenal sebagai Liga Super Eropa (ESL).
Ceferin, yang memimpin konferensi pers tersebut, menyatakan, "Sepak bola tetap bersatu. Konferensi pers ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berbicara bersama, dan itu merupakan bukti nyata. Kami memiliki dukungan dari pemerintah dan lembaga nasional."
Presiden UEFA menyoroti kontras yang jelas antara pernyataan pers dan keputusan ECJ.
Baca Juga: Sidang Komdis PSSI Umumkan Sanksi Sejumlah Klub dan Pemain Liga 1 dan 2
Namun, ia menganggap keputusan itu sebenarnya positif karena mencakup fitur utama piramida sepak bola Eropa, seperti kompetisi terbuka, prestasi olahraga, dan solidaritas.
Ceferin menjelaskan bahwa ECJ belum memberikan persetujuan atau lampu hijau terhadap proyek Liga Super.
Namun, ia menyambut kejelasan yang disampaikan oleh ECJ, termasuk dukungan mereka terhadap sistem pra-otorisasi dan peran ganda UEFA sebagai badan pengorganisasian dan otorisasi.
Baca Juga: Shin Tae-yong Janjikan Beri Kejutan di Piala Asia 2023
Ceferin menekankan bahwa UEFA memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan kompetisinya sendiri dan menjual hak komersial secara eksklusif.
Namun, kompetisi apa pun harus sesuai dengan sistem dan mematuhi aturan otorisasi baru UEFA.
Serta menghormati prestasi olahraga, kalender internasional, dan solidaritas. Peraturan tersebut juga bertujuan melindungi kompetisi klub UEFA.
Dalam penutupnya, Ceferin menyatakan, "Sepak bola tetap bersatu seperti yang Anda lihat saat ini, terlindungi dengan baik dari liga-liga yang memisahkan diri."
Baca Juga: PSSI dan Polri Bersatu Melawan Mafia Sepak Bola: Tiga Tersangka Suap Pengaturan Skor Ditahan
"Sepak bola tidak untuk dijual, dan kami telah menunjukkan hal itu berkali-kali sebagai pemangku kepentingan bersama-sama. Tidak ada yang dapat mengubah hal itu." tutupnya.***
Artikel Terkait
Mengenali Seni Bela Diri Lokal: Seni Bela Diri Populer yang Ada di Indonesia
Erick Thohir Ungkap Perubahan Sepakbola Indonesia, Sukses Piala Dunia U-17 Dalam FIFA Football Summit 2023
FIFA Realese Daftar Pemain Pemenang Penghargaan di Piala Dunia Antarklub FIFA Hingga 2022, Siapa Saja?
PSSI dan Polri Bersatu Melawan Mafia Sepak Bola: Tiga Tersangka Suap Pengaturan Skor Ditahan
Shin Tae-yong Janjikan Beri Kejutan di Piala Asia 2023
Sidang Komdis PSSI Umumkan Sanksi Sejumlah Klub dan Pemain Liga 1 dan 2