Hadapi Dunia Kerja, Hal Ini Yang Menjadi Modal Utama

photo author
- Jumat, 17 Februari 2023 | 13:30 WIB
Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan perkembangan teknologi, demografi, lingkungan, dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan keterampilan menjadi modal oleh pekerja (dok polri.go.id)
Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan perkembangan teknologi, demografi, lingkungan, dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan keterampilan menjadi modal oleh pekerja (dok polri.go.id)

Bisnisbandung.com - Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia menyampaikan bahwa pengembangan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat merupakan modal bagi pekerja dalam menghadapi dunia kerja yang terus berubah.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor pada Diskusi Panel KTT Pemerintah Dunia 2023 di Dubai, UEA.menyampaikan modal utama dalam menghadapi dunia kerja adalah pengembangan keterampilan dan pembelajaran.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah menjelaskan perkembangan teknologi, demografi, lingkungan, dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan keterampilan merupakan modal yang dibutuhkan oleh pekerja.

Baca Juga: Caper Ke Warganet: Inilah 5 Alasan Orang Lebih Suka Curhat di Media Sosial, Nomor 2 Sering Jadi Pemicu Perang

Oleh karena itu menjadi penting bagi pekerja untuk menyediakan akses bagi individu untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan mereka.

Wamenaker Afriansyah mengatakan "Investasi dalam pelatihan dan kapasitas pekerja, serta pembelajaran sepanjang hayat membantu mempersiapkan pekerja, terutama pekerja migran, kaum muda, perempuan, pekerja di perekonomian informal, dan penyandang disabilitas, untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan,".

Berinvestasi dalam pekerjaan berkelanjutan dengan mempercepat pengembangan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat itu merupakan salah satu dari lima pandangan pemerintah Indonesia yang disampaikan dalam diskusi itu ungkap Wamenaker Afriansyah.

Baca Juga: Ini Prediksi Harga Crypto Bitcoin dan Emas pada 2025 Versi Robert Kiyosaki

Pandangan kedua adalah perlu memastikan bahwa semua pekerja mendapatkan keuntungan dari proses pembangunan.

Dalam upaya tersebut, semua pihak harus mengembangkan kebijakan ketenagakerjaan yang dapat menanggapi dengan baik hak-hak pekerja maupun situasi global dan nasional yang selalu berubah.

Kebijakan ini harus inklusif bagi semua pekerja, termasuk perempuan, pemuda, lansia, dan penyandang disabilitas.

Ketiga, perlu membangun pondasi yang kuat untuk perlindungan sosial dan pekerjaan.

Baca Juga: Waspada Saham Gorengan. Jangan Sampai Suspensi dan Berakhir Delisting!

Wamenaker mengungkapkan, perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang komprehensif, memadai, dan efektif merupakan pilar utama pertumbuhan inklusif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: polri.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X