Kemenkes Himbau Jangan Beli Obat Sendiri, Ada Temuan Baru Gagal Ginjal Akut Anak

- Rabu, 8 Februari 2023 | 11:45 WIB
ada berbagai obat sirop yang tidak digunakan dan ditarik BPOM, saat ini para tenaga kesehatan masih menyarankan obat puyer bagi anak-anak (pixabay.com / mako_films)
ada berbagai obat sirop yang tidak digunakan dan ditarik BPOM, saat ini para tenaga kesehatan masih menyarankan obat puyer bagi anak-anak (pixabay.com / mako_films)

Bisnisbandung.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau agar masyarakat menghindari pembelian obat sirop secara mandiri tanpa dibekali resep dari dokter, Hal ini akibat adanya dua temuan kasus baru gagal ginjal akut pada anak.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan ada baiknya masyarakat berkonsultasi lebih dulu dengan tenaga kesehatan, jangan membeli obat sirop secara mandiri tanpa dibekali resep dari dokter.

" Yang paling baik saat ini adalah konsultasi ke tenaga kesehatan, Jangan beli obat sirop sendiri dulu," ungkap Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: 5 Makna Pelukan Pria: Memahami Tanda dan Gaya Pelukan yang Menunjukkan Cinta

Nadia menjelaskan, Setelah ada berbagai obat sirop yang tidak digunakan dan ditarik BPOM, saat ini para tenaga kesehatan masih menyarankan obat puyer bagi anak-anak.

"Mana yang aman, mana yang tidak, mungkin bisa merujuk ke BPOM atau ditanyakan (ke tenaga kesehatan)," ungkap Siti Nadia Tarmizi.

Kemenkes memverifikasi temuan baru kasus gagal ginjal akut pada 2023. Dari dua laporan yang masuk, salah satunya sudah terkonfirmasi Gangguan Ginjal Akut Progresif (GGAPA).

"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini. Satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ungkap Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril.

Menurut Syahril, satu pasien yang terkonfirmasi gagal ginjal akut berusia satu tahun. Pasien mengalami demam pada 25 Januari 2023, lalu diberi obat penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Baca Juga: DKPP Akan Periksa Anggota KPU RI Terkait Verifikasi Partai Politik dan Dugaan Ancaman Penyelenggara Pemilu

"Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, Setelah tiga jam dirawat di RSCM, pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.

Syahril menjelaskan, satu laporan lain yang juga dari DKI Jakarta yakni anak tersebut berusia 7 tahun masih suspek. Pasien mengalami demam pada tanggal 26 Januari 2023, kemudian mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.***

Editor: Alit Suwirya

Sumber: PMJNews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kamis 23 Maret, Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadan

Kamis, 23 Maret 2023 | 08:45 WIB
X