"Kondisi menguntungkan, Taruna Bakti berada dalam satu lokasi sehingga peserta didik berangkat dari rumah tanpa disadari terdeteksi dirinya disekolah bersuhu tinggi sebagai indikator pertama, mereka belum boleh masuk ke ruang dalam tapi harus diruang isolasi," jelas Ibramsayah.
Tahap selanjutnya, pihak sekolah atau Satgas Covid-19 kami akan menghubungi orang tua peserta didik, jika dibutuhkan bila menemukan indikasi tersebut semua perangkat di sekolah dan satgas sudah dan segera dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
"Kuncinya saat diselenggarakan PTMT adalah diruang depan yakni ruang isolasi, di cek suhu ketika akan masuk dalam kelas yang masih dalam kapasitas 25 %," tegas Ibramsyah.
Kami juga menunggu arahan dari regulator yakni Disdik Kota Bandung dalam intinya kami menyesuaikan, namun dalam hal prasarana kami siapkan mulai dari small capacity yakni 25% sampai dengan mungkin maksimum yang bisa dilaksanakan adalah 50% di 3 bulan kedepan, imbuh Ibramsyah.
Yayasan Taruna Bakti sebagai penyelenggara pendidik telah menyiapkan full kapasitas tapi karena kondisi pandemi, sepertinya hal yang paling dimungkinkan adalah 50% tetapi secara prasarana pembelajaran tatap muka ini dalam waktu yang bersamaan.
"Yang ada dirumah dan disekolah dalam satu waktu pembelajaran, bukan berarti yang di sekolah mendapat pelajaran dan yang di sekolah tidak, bukan seperti itu, semuanya akan mendapatkan pelajar. Jadi peserta didik di sekolah dengan tatap muka dan peserta didik yang di rumah akan tatap layar," jelas Ibramsyah.
Secara teknis penyelenggara pendidikan memang dari Yayasan Taruna Bakti setelah melakukan koordinasi dengan stake holder di unit sekolah akan kami buatkan juklak teknisnya, seperti menyampaikan kepada orang tua supaya tidak berkerumun setelah mengantar anaknya sekolah hanya sekedar drop off saja dan akan terus kita evaluasi, tambah Ibramsyah.
"Semoga dengan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk penerima vaksin usia 12 tahun keatas pada lingkungan Yayasan Taruna Bakti dapat membuka harapan baru bagi kita agar dunia pendidikan kembali melaksanakan proses pendidikan tatap muka," ujar Ibramsyah Amir.
Dalam pesannya, Ketua Umum Yayasan Taruna Bakti menyampaikan untuk siswa-siswi Taruna Bakti tetap menjaga prokes walau pun sudah di vaksin tahap 2, gunakan kesempatan terbaik ini untuk mengikuti PTMT menerima semua ilmu yang kalian butuhkan dan jaga kesehatan dimana pun berada, baik di sekolah maupun di rumah atau saat ada di tempat-tempat umum.
Hadir dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap 2 dilingkungan Yayasan Taruna Bakti perwakilan Kodam III/Siliwangi, Dandenkeslap 03.03.01 Bandung Kesdam III Siliwangi, Mayor Ckm Suparman, S.Sos., S.Psi., M.M.Kes. selaku koordinator lapangan vaksinasi masal di Jawa Barat.
Dalam pantauan bisnisbandung.com, kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap 2 diikuti peserta didikan dari Yayasan Taruna Bakti berjalan dengan lancar dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Sebelum memasuki area Komplek Sekolah Taruna Bakti, penerima vaksin diwajibkan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Selanjutnya duduk berjaga jarak menunggu panggilan sesuai dengan nomer urut.
Selanjutnya penerima vaksin memasuki ruangan vaksinasi yang sebelumnya sudah diukur suhu tubuhnya untuk melakukan proses screening atau pemeriksaan kesehatan. Usai di vaksin, penerima vaksin akan beristirahat di ruang terbuka sebagai tempat observasi dambil menunggu cetakan Kartu Vaksinasi.*