Perjalanan Lima Dekade Bisnis Studio Rekaman Sebelum 1990

photo author
- Kamis, 21 Februari 2019 | 17:45 WIB
Perjalanan Lima Dekade Bisnis Studio Rekaman Sebelum 1990
Perjalanan Lima Dekade Bisnis Studio Rekaman Sebelum 1990

Label rekaman berusaha beradaptasi dengan menghadirkan produser. Dampaknya, musisi merasa kebebasan berkreasi terpangkas. Mereka yang mengkritik soal ini adalah Zaenal Arifin, Yopie Item, Wandi Kuswandi dan Benny Likumahua.

Pada pengujung 1970-an, muncuk teknologi dan sistem yang lebih maju menggunakanshiftberkapasitas hingga 32tracks.

Seiring dengan dinamika yang ada, Sandy menekankan bahwa lini hilir musik merupakan area yang harus diatur tegas melalui regulasi. "Semua orang butuh musik. Semua orang beli musik. (Konsumsi ) musik ada di mana-mana," tuturnya.

  1. Era 1980-an

Menapaki 1980, studio rekaman Remaco bangkrut sedangkan Musica semakin berjaya dengan mengusung kontrak jangka panjang dengan pemusik. Lima tahun kemudian, industri rekaman sempat dikecam dunia internasional akibat marak kompilasi lagu asing tanpa izin.

Perkembangan lain ialah penerapan sistem pembayaranflatdannonflat. Skemaflat payartinya pembelian master termasuk semua keuntungan dimiliki produser atau pemilik master. Musisi hanya menerima honor rekaman dan mendapat bonus jika album laris. (C-003/RGA)***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X