- Kurang mampu menetapkan harga jual
Kehadiran kompetitor baru menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat. Terutama jika kompetitor berhasil menetapkan harga produk yang lebih terjangkau. Namun, perbedaan harga seperti ini tidak perlu terlalu diambil pusing, karena harga yang terlalu rendah perlahan-lahan akan membawa bisnis pada zona ketidakstabilan bahkan berujung pada kebangkrutan.
Agar tidak kalah bersaing, tetapkan harga produk yang sesuai. Artinya tidak terlalu mahal, dan tidak terlalu murah. Pertimbangkan kenaikan harga bahan baku saat memproduksi produk untuk mencegah terjadinya kenaikan harga penjualan produk yang signifikan.
- Sikap owner yang kurang bersahabat
Kesuksesan dalam berbisnis tidak lepas dari campur tangan para karyawan. Untuk itu, jaga hubungan baik dengan karyawan melalui komunikasi sehari-hari.
Pahami apa yang menjadi kebutuhan karyawan dan segera penuhi, apalagi jika tujuannya untuk menunjang produktivitas karyawan di kantor. Misalnya, menyediakan satu set komputer untuk memudahkan proses input data pelanggan.
Hindari sifat yang kurang bersahabat, seperti arogan dan cuek. Sifat ini dapat menimbulkan gap antara owner dan karyawan sehingga komunikasi antara kedua belah pihak tidak berjalan maksimal. Akibatnya, informasi yang disampaikan sering tidak tepat sasaran.
- Fokus mengurusi bisnis orang lain
Bisnis milik kompetitor bisa saja lebih sukses daripada bisnis yang Anda jalankan. Namun, jangan pernah iri terhadap kesuksesan yang diraih orang lain, apalagi sampai ikut campur pada bisnis orang. Usahakan agar tetap fokus mengembangkan bisnis sendiri saja.
Jika bisnis stagnan dan tidak berkembang, segera temukan akar penyebabnya. Bila perlu, catat kekurangan yang ada pada bisnis secara rinci, lalu benahi bagian yang dianggap masih kurang memuaskan.
- Kinerja bisnis yang kurang terorganisasi
Pengusaha sejati bukan orang yang harus diperintah untuk melakukan ini dan itu. Sebab, mereka tahu apa yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan mereka selalu terarah dan tepat sasaran.
Selain itu, pengusaha juga mampu menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan bisnis agar keduanya tidak berat sebelah. Bedakan waktu untuk bekerja dan waktu untuk menikmati momen bersama keluarga.
Jangan terlalu fokus mengurus bisnis agar urusan keluarga tidak terbengkalai, terutama jika Anda sudah menikah. Karena kondisi keluarga pun juga bisa memengaruhi kelancaran usaha.
Perhatikan aspek dalam bisnis secara detail.
Aspek yang ada dalam bisnis, baik besar maupun kecil harus diperhatikan secara detail. Jangan hanya fokus pada hal-hal besar sehingga Anda mengabaikan hal-hal kecil.
Sebab, hal-hal kecil memberikan pengaruh yang besar terhadap bisnis. Jika hal-hal kecil saja tidak mampu diatasi, itu artinya Anda juga tidak akan mampu mengatasi hal-hal yang lebih besar nantinya. (C-003/art)***