DEMO protes kasus pelecehan seksual di Google ternyata menjadi perhatian dunia.
Tercatat, jumlah peserta demo mencapai 20.000 orang. Jumlah tersebut berasal dari semua karyawan Google di seluruh dunia.
Jika ditotal, jumlah tersebut tergolong besar, 20 persen dari total karyawan Google di dunia.
Pasalnya, per 30 September 2018, tercatat ada 94.372 karyawan permanen dan kontrak yang bekerja untuk perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini. Demikian menurut informasi yang dilansir The Verge pada Senin (5/11/2018).
"Kami ingin menjadi pelopor (untuk demo protes pelecehan seksual). Jika kami tidak memimpin (demo), lalu siapa lagi?" ujar Tanuja Gupta, salah seorang karyawan Google yang ikut berdemo dalam program bernama Google Walkout For Real Change.
Menurut penyelenggara demo, karyawan pendemo berasal dari sejumlah negara di mana Google beroperasi, mulai dari AS sendiri, Australia, Brasil, Kanada, Jerman, India, Irlandia, Jepang, Belanda, Filipina, Inggris, Singapura, Swedia, dan Swiss.
Imbas dari kasus pelecehan seksual yang terjadi di Google, ribuan karyawan perusahaan di beberapa negara serentak melakukan aksi walk out dari kantor untuk berdemo.
Aksi walk out tersebut merupakan suara keresahan hati karyawan yang mendesak Google untuk mengubah beberapa peraturan agar dapat melindungi karyawan wanitanya dari tindak pelecehan seksual.
"Ada ribuan dari kami dari beberapa cabang perusahaan, dan kami merasa kini sudah saatnya," begitu isi dari surat karyawan dalam demo tersebut.
Menanggapi aksi walk out besar-besaran ini, CEO Google Sundar Pichai pun buka suara.
"Ini adalah saat-saat sulit. Ada rasa kemarahan dan rasa frustrasi di perusahaan. Kami merasakannya, saya pun demikian," ujar Pichai seperti dikutip via Quartz, Jumat (2/11/2018).
"Perusahaan punya standar yang sangat tinggi, dan memang untuk sekarang kami tidak mencapai harapan kami," tambahnya.
Pichai juga mengungkap telah mengirim memo khusus kepada karyawan kalau Google akan segera mengatasi hal ini.
"Langkah pertama adalah mengakuinya dan meminta maaf soal hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu," terangnya.