Bisnisbandung.com - Pasca Insiden pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenja (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terdapat 80 warga Distrik Paro Kabupaten Nduga, Papua Pegunugan yang mengungsi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa sampai saat ini Sebanyak 80 warga Distrik Paro, Nduga, Papua yang mengungsi ini sudah masuk dalam pendataan, di mana saat ini telah mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Kenyam.
Akibat Kelompok Kriminal Bersenja (KKB) 80 warga (Paro, Nduga) ini mengungsi dan telah terdata pada saat mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Kenyam usai dievakuasi oleh TNI-Polri, ungkap Kabid Humas Polda Papua.
Baca Juga: Ledakan Penduduk, dan Perubahan Iklim, Akibatkan Dunia Menghadapi Krisis Air Global.
Warga lain belum didata karna mengungsi ke keluarga di kampung sekitar Paro, 80 warga ini adalah data sementara.
Pasca pembakaran pesawat situasi Nduga masih aman terkendali artinya tidak ada yang harus dikhawatirkan.
Selain pelayanan kesehatan ini TNI-Polri juga telah memberikan trauma healing kepada warga juga terus dilakukan.
Semua warga paro yang mengungsi terus diberikan motivasi agar rasa takut mereka atas insiden tersebut hilang.
Proses evakuasi warga juga diperbantukan menggunakan helikopter milik TNI-Polri dan ada warga yang berjalan kaki hingga ke Kenyam.
Semua berjalan aman dan lancar selama evakuasi hingga saat ini ungkap Kabid Humas Polda Papua.
Baca Juga: Kota Terbesar Kedua di Korea Selatan Ini Memiliki Visi Menjadi Crypto Hub
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Praboowo mengatakan pencarian pilot Susi Air terus dilakukan pasca pembakaran pesawat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Hingga kini TNI-Polri terus melalukan pencarian pilot Susi Air. Kabid Humas melakukan update terakhir di ruang Commen Center kantor pelayanan Polres Mimika, jalan Cenderawasih Timika.***