Bisnisbandung.com - Pemerintah akan terus menggencarkan operasi pasar beras sebagai upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok itu yang saat ini di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu operasi pasar dilakukan secara berkelanjutan untuk menstabilkan harga bahan pokok terutama harga beras.
Untuk bisa mengintervensi stabilisasi harga bahan pokok tertuma harga beras di berbagai titik kami memang sudah keliling selama 20 hari terakhir.
Karena dari laporan data siskaperbapo harga beras medium di Blitar masih di atas Rp11.000, sedangkan HET-nya adalah Rp9.450," ungkap Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Perhatikan Cara Efektif Meluluhkan Hati Wanita Taurus yang Keras Kepala, Nomor 6 Bikin Senang Pria
Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh jajaran kepala daerah di Jawa Timur bersama-sama terus menerus intervensi ke pasar maupun ke konsumen langsung agar harga beras sesuai dengan HET.
Hari ini ketika diintervensi pasar bisa saja harga beras menjadi di bawah Rp10.000. Selang dua hari lagi usai dilakukan operasi pasar harga kembali naik bisa di atas Rp11.000. Jadi fluktuasi harga di daerah-daerah itu kelihatan dinamis sekali.
Artinya sampai pekan ketiga bulan Februari harus digencarkan operasi pasar khususnya komoditas beras. Masuk pekan keempat Februari sudah panen besar dan Maret-April panen raya," ungkap Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Nonton Persib langsung Ke Stadion, Bobotoh Wajib Perhatikan Aturan ini !!
Gubernur Khofifah juga menyinggung terkait harga bahan pokok lainnya seperti gula, telur, dan daging ayam di Pasar Legi terkonfirmasi di bawah HET.
Gubernur Khofifah menjelaskan "Jadi yang kami memang harus perhatian adalah khusus untuk harga beras karena masih harus dikawal operasi pasarnya, harus lebih intensif.
Gubernur Khofifah berharap supaya masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai dengan HET dan keterjangkauan daya beli masyarakat.***