nasional

Menata Laba dari Rangkaian Bunga

Kamis, 14 Februari 2019 | 12:45 WIB
Rangkaian Bunga bisnisbandung

Kebetulan, dirinya juga hobi merangkai bunga. Akhirnya, kesenangan itupun membuahkan hasil. Saban akhir pekan, ia  mengaku pasti ada saja permintaan untuk merangkai bunga untuk sebuah acara. "Alhamdulillah di akhir pekan selalu ada permintaan untuk kirim perangkai," tuturnya.

Apalagi di bulan November kemarin dan Oktober adalah masa panen bagi dirinya. Ia kerap kali mendapat permintaan dari konsumen untuk merangkai bunga. Namun ia mengaku tidak ada target khusus dalam menjalani bidang pekerjaan tersebut.

Untuk tarif, ia membanderol mulai dari Rp 600.000.  Harga tersebut disesuaikan dengan dekorasi yang diinginkan konsumen. "Jadi harga nya tidak tentu, tergantung dekorasinyanya seperti apa, untuk global atau perorangan," jelasnya.

Tak hanya menerima orderan di kota Jakarta saja, Yasin juga menerima permintaan merangkai bunga hingga  Bandung,  Bali, Makassar, dan kota besar lainnya.

Tak mau kalah, pemain lainnya, Ade Muchlis, pemilik usaha dekorasi rangkai bunga Marble Florist  juga menyatakan dalam seminggu terakhir ini permintaan konsumen cukup tinggi. "Per minggu minimal empat order," ujarnya.

Ia sendiri sudah menjalankan bisnis bisnis merangkai bunga sejak lima tahun yang lalu. Sejak itu, permintaan memang terus tinggi, bahkan saat musim nikah dalam seminggu ia bisa menerima hingga 10 sampai 12 orderan.

Untuk harganya sendiri, Muchlis membanderol antara  Rp 8,5 juta hingga Rp 20 juta. Harga tersebut tergantung dari tipe rangkaian bunga dan tentu saha bahan baku bunga yang terkadang didatangkan dari luar negeri segala.

Bisnis yang bermarkas di Bandung ini juga tak hanya menerima permintaan dari kota tersebut dan sekitarnya tapi juga dari daerah lainnya. Semisal dari Brebes, Bali, Jambi dan juga Banjarmasin.

Banyaknya pemain sejenis juga tak mematahkan semangat bisnisnya. Oleh sebab itu, ia memberikan keleluasaan kepada konsumennya untuk menyesuaikan harga. "Kelebihan kami bisa membagi sesuai budget, jadi tidak harus terpaku pada harga yang sudah kami patok. Jadi, harga juga bisa disesuaikan dengan permintaan," jelasnya.

Lanjutnya, tarif sebesar  Rp 8,5 juta merupakan harga minimal vendor. Sedangkan untuk harga dari konsumen, ia bilang sejauh ini minimal di kisaran Rp 5 juta. Adapun untuk tantangan dari bisnis ini sendiri adalah yaitu harga bunga yang cenderung fluktuatif.

Pemain anyar harus punya ciri khas

Dianggap sebagai ladang bisnis yang menjanjikan, membuat banyak ahli perangkai bunga baru bermunculan. Alhasil suasana persaingan pun mulai terasa ketat.

Rupanya kondisi ini tidak membuat Marwitan Wahyu Nugroho khawatir. Menurutnya, setiap perangkai bunga atau florist pasti mempunyai karakter gaya merangkai bunga tersendiri.

Alhasil, setiap hasil karyanya membuat para perangkai bunga mempunyai pasar atau konsumen tersendiri. Ia mengklaim, di antara para perangkai bunga tidak pernah terjadi berebut konsumen atau pelanggan.

Berdasarkan pengalaman tersebut, ia pun menyilakan saja bagi siapa saja atau pemain baru yang terjun di bisnis ini. Asalkan, dalam merangkai bunga, mempunyai keterampilan yang mumpuni. Dengan kata lain, si perangkai bunga sudah mampu menciptakan gaya rangkaian bunga tersendiri yang lain dari pada yang lain.

Halaman:

Tags

Terkini