nasional

Tujuh Hal Sepele Bisa Hancurkan Bisnis Kreatif Anda

Kamis, 14 Februari 2019 | 05:45 WIB
Hancurkan Bisnis Kreatif bisnisbandung

MEMBANGUN suatu bisnis membutuhkan perjuangan yang besar, sama seperti ketika Anda mengisi air ke dalam tangki berukuran raksasa. Jika Anda bermalas-malasan, tangki tidak akan pernah penuh.

        Sebaliknya, jika Anda giat mengisi walaupun sedikit demi sedikit, tangki akan cepat penuh dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

        Agar perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia, Anda perlu mencurahkan bahkan mengorbankan banyak hal dalam membangun bisnis. Kunci utamanya ada pada diri sendiri selaku motor penggerak dari bisnis.

        Tapi kadang banyak yang tak menyadari kebiasaan-kebiasaan yang dianggap remeh-temeh itu bisa menghambat bisnis yang dibangun. Kebiasaan seperti apakah itu?

        Seperti dikutip dari berbagai sumber, jangan pernah menganggap remeh tujuh kebiasaan kecil ini karena bisa menghancurkan bisnis Anda.

  1. Mengabaikan pencatatan keuangan secara berkala

        Mengabaikan keuangan sama seperti membawa kehancuran bagi bisnis. Keuangan menjadi hal yang paling krusial. Keuangan yang dirancang jelas akan membantu Anda dalam mengembangkan bisnis.

        Sehingga arus pengeluaran menjadi lebih terarah dan sesuai bujet yang ditentukan. Buat catatan keuangan secara berkala, baik bulanan maupun tahunan.

        Anggaran bulanan sangat membantu untuk memprediksi pengeluaran dalam jangka pendek, sedangkan anggaran tahunan membantu Anda untuk mengetahui kinerja bisnis yang sesungguhnya.

  1. Lupa memisahkan uang pribadi dan uang usaha

        Arus pemasukan uang pribadi dan uang usaha tentu berbeda. Hindari mencampuradukkan dua sumber pemasukan ini untuk menghindari keuangan yang tidak stabil.

        Gunakan uang pribadi untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti membayar asuransi, membeli kebutuhan pokok dan lainnya. Sementara itu, uang usaha digunakan untuk membiayai kebutuhan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan lainnya.

        Memisahkan keuangan pribadi dan usaha memang sering kali dianggap remeh. Jika tidak segera dibenahi, keuangan Anda akan menjadi simpang siur dan tidak memiliki arah serta tujuan penggunaan yang jelas.

  1. Salah dalam memilih pemasok (Suplier)

        Kinerja bisnis tidak akan berjalan maksimal tanpa bantuan seorang pemasok, terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor produksi. Sebelum mulai memproduksi, cari dan tetapkan pemasok untuk menyuplai bahan baku selama kegiatan produksi berlangsung.

        Pilih pemasok yang memiliki persediaan melimpah sehingga Anda tidak perlu gonta-ganti pemasok ketika stok bahan baku habis.

        Pastikan harga bahan baku yang ditawarkan pemasok terjangkau sehingga harga produk yang dijual kepada konsumen tidak terlalu mahal. Bandingkan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan satu pemasok utama.

Halaman:

Tags

Terkini