Bisnisbandung.com-Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah, memaksimalkan penyerapan beras petani lokal sebagai bentuk mengantisipasi dampak el nino yang menyebabkan kemarau.
Kepala Perum Bulog Kanwil Sulteng Heriswan menjelaskan, el nino yang disebut kondisi cuaca buruk yang dapat mengakibatkan kemarau, mempunyai potensi mengganggu tersedianya pangan seperti beras di Sulteng.
"Untuk mengantisipasi dampak el nino, Bulog terus berusaha mengoptimalkan serapan beras lokal. Keinginannya supaya stok bulog terbangun hingga dapat penuhi keperluan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: 5 Cara Rahasia Membuat Pria Tak Berkedip Ketika Memandangmu
Menurut Heriswan, beberapa petani sekarang ini ada yang sudah masuk masa tanam musim ke-2 . Tetapi ada pula beberapa petani yang lain di beberapa kabupaten yang telah panen.
"Hasil pengawasan kami petani di Banggai sekarang ini ada yang telah masuk saat panen. Hingga proses penyerapan akan berlangsung di situ," bebernya.
Heriswan menerangkan, Bulog pusat sudah arahkan ke bulog di wilayah untuk mengantisipasi kondisi yang terdapat, termasuk el nino. Karena itu, penyerapan beras petani lokal jadi suatu hal yang terpenting dilaksanakan.
"Memang Bulog harus teratur lakukan pengawasan ke beberapa daerah kerjanya, hingga proses penyerapan dapat jalan," jelasnya.
Baca Juga: Mengulik Era Kewarganegaraan Digital: Apakah Data Kita Benar-benar Aman?
Heriswan menambah, sekarang ini gudang Bulog Sulteng sudah memuat resapan beras petani lokal per semester I-2023 sekitar 2.532 ton atau 10,2 % dari target 2023.
"Kami proyeksikan akhir tahun kelak sekitar 50 % dari beban target dapat tercukupi," pungkasnya.
Sekarang ini stok yang terkuasai Bulog Sulteng sekitar 4.300 ton dengan rincian cadangan public servis obligation (PSO) atau bantuan 3.600 ton dan beras komersil 644 ton.
Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Kamu Belum Dewasa, Nomor 3 Sangat Menjengkelkan!
Beras sebanyak itu diletakkan di sejumlah gudang Bulog Sulteng dan diklaim dapat untuk penuhi keperluan masyarakat sepanjang 3 bulan ke depan.***