Walaupun tempat lokasi tinggalnya itu dekat sama SMAN 1 Kota Bogor, tetapi anak ibu yang sebelumnya sempat ada di posisi atas PPDB jalur zonasi mendadak tersingkir.
Baca Juga: Ternyata 5 Alasan Ini Mengapa Orang Ingin Berlibur Ke Jepang Pada Saat Musim Panas
Memberi respon itu, Bima Arya memperjelas jika benar-benar kelewatan ketika ada yang bermain-main dengan masa datang beberapa anak.
"Barusan ada anak disana yang tempat tinggalnya dekat tetapi tidak kebagian ya karena terlontar dari yang jauh, jika semacam ini kan tidak betul mekanisme zonasi ini, yang masuk di beberapa sekolah di pusat perkotaan ini ya beberapa yang tempat tinggalnya jauh. Bahkan juga ada yang dari tepian dan jika kita cek data umur sekolah wilayah sini (Kelurahan Paledang) tidak sampai 20 orang tetapi dapat beberapa ratus begitu, menjadi benar-benar ada sesuatu hal yang menyalahi ketentuan begitu," katanya.
Menurut dia mekanisme zonasi ini bisa dibuktikan belum siap dan merekomendasikan untuk dibatalkan. "Kalaulah zonasi ini akan diaplikasikan ya mekanisme agar lebih rapi kembali, mekanisme kependudukan kita, mekanisme klarifikasinya, selanjutnya infrastruktur sekolah, tetapi saya sepanjang infrastruktur sekolah belum rata mustahil zonasi ini," katanya.
Karena hasil dari klarifikasi sesudah dilaksanakan cek lapangan diketemukan ada tanda-tanda berpindah kartu keluarga."Ada yang berpindah KK, ada yang KK nya yang ditambah, ada yang benar-benar palsu. Kelak akan kita listing semua tanda-tanda itu banyak," ucapnya.
Baca Juga: Sangat Penting Untuk Kesehatan Mental, Berikut Cara Self Healing Terbaik Untuk Anda
Berkaitan beberapa nama yang diketemukan itu Bima Arya bersama tim akan membahas saat sebelum masuk pada tahapan informasi PPDB 2023.
"Kelak akan kita ulas dahulu, kaji dahulu seperti apakah, karena masih juga dalam wewenang kita, masihlah ada kesempatan untuk informasi, esok saya akan ke Disdik dan Dukcapil," katanya.***