nasional

Bapanas Dukung Kesejahteraan Petani Dengan Harga Gabah Di Atas HPP Meski Sulitkan Bulog

Jumat, 14 April 2023 | 17:45 WIB
Bapanas pastikan pemerintah tidak mengganggu dan membiarkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah diputuskan. (dok kominfo.jatimprov.go.id)

Bisnisbandung.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) pastikan pemerintah tidak mengganggu dan membiarkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah diputuskan.

Walau ditemui kondisi itu akan menyulitkan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dalam menyerap beras petani untuk cadangan pemerintah tetapi benar-benar memberikan dukungan kesejahteraan petani.

"Maka dari itu menurut kami pemerintah itu sangat bagus, memang efeknya Bulog akan kesusahan mendapat cadangan pangannya," sebut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, Kamis (13/4/2023).

Baca Juga: 7 Tips Menghindari Kelelahan Saat Mengemudi Jarak Jauh di Tol Pada Saat Arus Mudik Lebaran

Gusti menjelaskan konsepnya pemerintahan benar-benar memberikan dukungan kesejahteraan petani. Bahkan juga Presiden, Joko Widodo katanya sudah memberikan instruksi secara langsung pada Bulog untuk menyerap gabah petani sesuai HPP.

Dia menekankan, peranan HPP sebagai harga referensi, hingga Bulog jangan menyerap gabah petani di bawah HPP.

Malah menurut dia Bulog harus menyerap gabah petani saat harga jatuh sesuai HPP yang ditetapkan untuk menolong petani.

"Hingga pada ketika berada harga yang di bawah Rp 5.000 karena itu bulog harus selekasnya melakukan tindakan untuk beli atau menyerap pada harga 5.000 per kg GKPnya. Itu harus dilaksanakan oleh Bulog," ucapnya.

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Beroperasi, Cek Tanggalnya

Seterusnya kata Gusti, Bulog diberikan tugas untuk beli gabah pada harga komersial namun tetap memerhatikan kompetisi harga.

Tetapi janganlah sampai saat Bulog beli di atas HPP misalkan Rp 5.500/kg justru digunakan pelaku dengan meningkatkan harga dengan anggapan hasil panennya masih tetap diresap pemerintah.

"Bulog juga telah diberikan tugas untuk membeli pada harga komersil namun tetap memerhatikan kompetisi harga. Janganlah sampai terjadi begitu bulog beli 5.500 karena itu yang lain tawarkan 5.600 misalkan, bulog naikkan sedikit, yang lain naikkan. Ini tidak boleh terjadi," katanya.***

Tags

Terkini