Menjawab pertanyaan ini Mellaz mengatakan dirinya akan melihat ke tahun 2029 yang merupakan hasil pemilihan di Pemilu 2024.
Pada saat itu akan muncul suatu kondisi di mana giliran anak-anak muda yang ada sekarang bakal mengambil keputusan.
Baca Juga: Kabar Baik!!! Polri Usulkan Pajak Progresif Kendaraan Dihapus, Ini Alasannya
Pemilih muda yang saat ini jumlahnya 60 persen (17-39 tahun), mau tidak mau, suka tidak suka, harus ikut dan terlibat langsung dalam menentukan arah dan kondisi bangsa ke depan.
Itu sebabnya KPU menganggap upaya meyakinkan anak-anak muda kekinian sangat penting. Bahwa itu semua dilakukan demi masa depan bersama.
"Sepenting apa pemilu ini bagi teman-teman muda?" tanya Mellaz.
Saat ditanya tantangan Pemilu 2024 akibat banjir informasi yang mengakibatkan politisasi identitas, isu SARA, dan Hoaks.
Mellaz mengaku tidak mengkhawatirkan kendala-kendala itu sama sekali. Apalagi jika dikaitkan dengan anak-anak muda sekarang.
Pasalnya, karakter anak muda kekinian berbeda dengan zaman dulu. Jika anak-anak muda dulu mendapatkan literasi dari baca buku dan diskusi.
"Sementara saat ini akses informasi bisa darimana saja. Itu bedanya," kata dia.***