nasional

Langkah Kementan dalam Mengatasi Kenaikan Harga Pupuk di Indonesia

Rabu, 15 Maret 2023 | 18:05 WIB
Kementan menyatakan bahwa kenaikan harga pupuk dapat mengancam pembangunan pertanian di Indonesia karena dapat menurunkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. (pexels / dolland siwalette)

Bisnisbandung.com - Kementerian Pertanian (Kementan) baru-baru ini mengeluarkan peringatan bahwa kenaikan Harga Pupuk dapat mengancam pembangunan Pertanian di Indonesia.

"Bahwa kenaikan Harga Pupuk dapat mengancam pembangunan pertanian di Indonesia karena dapat menurunkan daya saing produk Pertanian Indonesia di pasar global"ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi.

Dedi menambahkan karena kenaikan ini dapat berdampak besar pada produktivitas Pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Sorotan pada Kesiapan Labuan Bajo Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN

Kementan mengatakan "meningkatnya harga pupuk dunia mengancam keberlangsungan pembangunan pertanian di dalam negeri. Sebab pupuk diketahui dapat memberikan kontribusi produktivitas pada tanaman 15-75 persen".

"Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam produksi pertanian. Tanpa pupuk, hasil panen petani akan menurun drastis dan berdampak pada pendapatan petani," ungkap Kementan.

Oleh karena itu, kenaikan harga pupuk dapat berdampak besar pada ketersediaan dan kualitas hasil panen petani.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga pupuk antara lain kenaikan harga bahan baku pupuk, kenaikan harga energi dan transportasi, serta kenaikan tarif impor.

Baca Juga: Ternyata Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat Dari Feed Instagram, Cek Yuk!

Hal ini membuat biaya produksi pertanian menjadi lebih mahal, yang pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas petani.

Dedi mengatakan "Pemanfaatan secara maksimal pemupukan organik seperti kompos merupakan salah satu solusinya".

"Kompos adalah salah satu pupuk organik yang memiliki kualitas yang oke. Kenapa? kompos itu dibuat dari sisa-sisa barang dari, dibuat dari pupuk kandang, dibuat dari biomassa-biomassa hasil panen yang tidak terpakau, dibuat dari gulma-gulma tanaman yang dikumpulkan, difermentasi, dan didekomposit," ungkapnya.

Baca Juga: Usai Pergelaran Konser Blackpink di Jakarta, Menteri BUMN Erick Thohir Berikan Tanggapan Serius Saat Kunjungi

Jika harga pupuk terus meningkat, maka petani mungkin tidak mampu membeli pupuk yang diperlukan untuk meningkatkan produksi pertanian, yang pada akhirnya akan mempengaruhi ketersediaan dan harga pangan di pasar domestik.

Halaman:

Tags

Terkini