nasional

Musim Hujan Memasuki Puncak, Masyarakat Diminta Siaga dan Aktif Memantau Peringatan Dini BMKG

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:00 WIB
Banjir Bandang di Tegal (Tangkap layar YouTube tvOneNews)

bisnisbandung.com - Memasuki akhir tahun, cuaca ekstrem kembali memicu berbagai bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Pakar manajemen bencana, Dwikorta Karnawati, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat untuk meminimalkan risiko, terutama karena sebagian besar wilayah kini telah memasuki puncak musim hujan.

Dwikorta menjelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah memahami kondisi lingkungan tempat tinggal, apakah berada di zona rawan banjir, banjir bandang, atau longsor.

Baca Juga: Relawan dan Aparat Gotong Royong, Akses Terbatas dan Fasilitas Kesehatan Minim Masih Dihadapi Warga Terdampak

Setelah mengetahui tingkat kerawanan, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG sebagai dasar pengambilan keputusan saat kondisi darurat.

“BMKG akan memberikan informasi prakiraan cuaca enam hari ke depan, baik per jam maupun per tiga jam. Bahkan akan diberikan peringatan dini beberapa jam sebelumnya hingga 30 menit sebelum kejadian,” ungkapnya dilanir dari YouTube tvOneNews.

Koordinasi dengan aparat setempat menjadi langkah penting, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar sungai atau lereng gunung.

Warga perlu memastikan adanya jalur evakuasi yang jelas, lokasi pengungsian yang aman, serta kesiapan logistik pribadi seperti lampu senter, obat-obatan, dokumen penting, makanan, pakaian, hingga perlengkapan khusus bagi anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Dari Dokter Spesialis hingga Psikolog, Kemenkes Pusatkan Layanan Kesehatan untuk Bencana Aceh-Sumatera

Pada saat evakuasi diperlukan, kelompok rentan harus menjadi prioritas. Dwikorta menekankan pentingnya pendataan oleh aparat desa hingga kabupaten untuk memastikan kelompok tersebut mendapat pertolongan pertama dengan cepat.

Seluruh persiapan ini menjadi bagian dari tahap kesiapsiagaan sebelum bencana terjadi.

Terkait warga yang rumahnya terdampak banjir bandang atau longsor, Dwikorta mengingatkan bahwa penilaian keamanan lokasi tidak bisa dilakukan terburu-buru.

Perlu kajian lapangan bersama aparat dan pihak berwenang untuk memastikan apakah rumah berada di jalur sungai, daerah endapan, atau area yang berpotensi dialiri air ketika sungai berubah arah akibat hambatan seperti tumpukan kayu.

Baca Juga: Seskab Teddy Imbau Tokoh dan Figur Publik Tidak Memperumit Situasi di Lokasi Bencana

Dari sudut pandang meteorologi, hampir seluruh wilayah Indonesia kini berada pada periode curah hujan tertinggi. Situasi ini membuat cuaca ekstrem berpotensi terjadi kapan saja.

Halaman:

Tags

Terkini