bisnisbandung.com - Kepolisian membongkar kasus penipuan yang melibatkan wedding organizer by Ayu Puspita dengan total kerugian mencapai Rp11,5 miliar.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni Ayu Puspita selaku pemilik dan pengelola utama wedding organizer serta seorang pria berinisial DHP yang berperan sebagai bagian pemasaran.
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa praktik penipuan tersebut telah berlangsung sejak 2016. Para pelaku menjalankan modus skema gali lubang tutup lubang, di mana uang dari calon pengantin yang baru mendaftar digunakan untuk membiayai pernikahan klien sebelumnya.
Baca Juga: Polisi Beberkan Unsur Kesengajaan dalam Kebakaran Mematikan di Gedung Terra Drone
Skema ini terus berjalan hingga akhirnya tidak lagi mampu menutup kewajiban kepada para korban.
“Jadi menggunakan uang yang dari pengantin terakhir untuk membayarkan pengantin yang sebelumnya,” terang AKBP. Reonald Simanjuntak, Komes Pol Bhudi Hermanto Polda Metro Jaya dilansir dari YouTube Metro TV.
Dalam pembagian peran, Ayu Puspita diketahui bertanggung jawab dalam penyusunan konsep serta paket-paket pernikahan, sementara DHP berperan memasarkan layanan wedding organizer kepada calon klien.
Keduanya bekerja sama menarik dana dari korban dengan janji layanan pernikahan yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan kesepakatan.
Baca Juga: Agar Tak Jadi Bola Liar, Susno Duadji Minta Fakta Isu Ijazah Jokowi Dibuka Terang-Benderang
Jumlah korban dalam kasus ini tergolong besar. Hingga pertengahan Desember 2025, polisi mencatat total 207 aduan yang masuk.
Rinciannya, 84 pengaduan diterima langsung oleh Polda Metro Jaya, sementara 123 aduan lainnya ditangani oleh polres jajaran. Dari seluruh pengaduan tersebut, terdapat delapan laporan polisi yang telah dibuat secara resmi.
Data kepolisian juga menunjukkan bahwa hanya delapan pernikahan yang sempat terlaksana. Sementara itu, sebanyak 199 rencana pernikahan dilaporkan gagal terlaksana akibat tindakan para pelaku.
Baca Juga: Demokrat Tak Tersinggung Dituding Tunggangi Isu Ijazah Jokowi, Khoirul Umam: Itu Salah Alamat