Untuk mengatasi hal tersebut, PBNU mendorong agar para pendakwah memperkuat keilmuan dengan merujuk pada kitab dan sanad yang jelas.
Dakwah seharusnya disampaikan berdasarkan rujukan ilmiah dan tradisi keilmuan pesantren agar tidak keluar dari konteks ajaran agama.
PBNU juga menekankan perlunya edukasi kepada masyarakat agar lebih selektif dalam memilih guru agama dan tidak menjadikan konten lucu sebagai tolok ukur kebenaran.***
Baca Juga: Skandal Ijazah Jokowi Masih Teka-Teki, Alifurrahman Soroti Roy Suryo CS Jadi Tersangka