bisnisbandung.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa permasalahan dalam proyek kereta cepat KCIC atau Whoosh dapat diselesaikan melalui restrukturisasi.
Ia menilai persoalan ini bukan hambatan besar, melainkan membutuhkan koordinasi dan kesolidan pemerintah dalam mengambil langkah berbasis data.
Luhut mengungkapkan bahwa proses restrukturisasi telah dibicarakan sejak awal dengan pihak China.
Baca Juga: Dugaan Mark Up Proyek Whoosh Disorot, Pengamat BUMN Soroti Kejanggalan Biaya
Pemerintah China juga diklaim telah menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan pembahasan teknis, hanya menunggu keputusan presiden agar tim resmi dapat segera berunding.
Ia meyakini bahwa koordinasi yang baik antar kementerian dan pemangku kepentingan menjadi kunci penyelesaian.
“Jadi, teman-teman sekalian, enggak ada yang enggak bisa diselesaikan. Wong negara sebesar ini kewenangan di presiden, sepanjang kita kompak. Apa sih yang enggak bisa diselesaikan?” ungkapnya, dilansir dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Geram dengan Progres Danantara, Bhima Yudistira: Terlalu Terburu-Buru Di Awal
“Jadi saya tidak melihat juga masalah yang lain. Kita sudah bikin, anu, preliminary study mengenai apa namanya, Whoosh ini sampai ke mana? Ke Surabaya. Karena studi juga saya selalu basisnya studi. Jawa ini akan menjadi kota-pulau. Jadi transportasi itu harus dibutuhkan sampai ke Surabaya,” terusnya.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana pengembangan jalur kereta cepat hingga Surabaya.
Ia menilai pengembangan jalur ini perlu memanfaatkan hasil pembelajaran dari jalur Jakarta–Bandung, termasuk menghindari penggunaan banyak terowongan dan pembebasan lahan yang mahal.
Penyesuaian jalur kereta dengan infrastruktur jalan yang sudah ada dinilai dapat memangkas biaya secara signifikan.
Luhut menegaskan bahwa tidak ada masalah besar yang tidak dapat diselesaikan jika semua pihak solid dan mengedepankan data dalam pengambilan keputusan.
Ia optimistis proyek Whoosh berjalan dengan baik jika proses restrukturisasi segera diputuskan dan dilaksanakan.***
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Terlilit Utang, DPR Optimistis Solusi Bisa Ditemukan