Bisnisbandung.com - Pengamat ekonomi Freddy Alex Damanik menilai langkah-langkah awal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bukan sekadar pencitraan.
Freddy menilai Purbaya bentuk nyata reformasi fiskal yang menyentuh langsung kehidupan rakyat.
Menurut Freddy gaya kepemimpinan Purbaya menandai munculnya “warna baru” dalam pengelolaan keuangan negara.
Baca Juga: Siap Tertawa Sekaligus Merinding di “Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t”
“Bukan pencitraan tapi ini fondasi baru untuk reformasi fiskal kita,” ujar Freddy dalam youtube Indonesia Lawyers Club.
Freddy menjelaskan sejak awal menjabat Purbaya langsung bergerak cepat dengan kebijakan yang bersifat operasional dan berdampak langsung ke masyarakat.
Beberapa langkah yang ia soroti antara lain pemindahan dana ke perbankan untuk mempercepat kredit produktif, peninjauan belanja daerah, penertiban transfer ke daerah (TKD), serta pembatalan rencana kenaikan cukai rokok.
“Langkah-langkah itu menunjukkan Purbaya memahami denyut ekonomi rakyat. Ia bukan hanya menghitung angka-angka defisit atau surplus, tapi melihat bagaimana kebijakan berdampak langsung ke masyarakat kecil,” jelas Freddy.
Menurutnya keputusan Purbaya untuk tidak menaikkan cukai adalah contoh konkret bagaimana kebijakan fiskal diarahkan untuk melindungi lapisan bawah.
Baca Juga: “Medium Ugly” Saat Cinta Tak Butuh Wajah Tampan untuk Jadi Lucu dan Tulus
“Kalau cukai naik bisa banyak PHK terjadi. Dia melihat dari bawah bukan hanya dari ruang rapat,” tambahnya.
Freddy menilai gaya Purbaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kebijakan pro-rakyat dan berorientasi pada kesejahteraan.
“Saya melihat gaya beliau ini cocok dengan kepemimpinan Pak Prabowo. Lebih berani, lebih terbuka, dan lebih operasional,” ujarnya.
Ia menambahkan langkah-langkah yang diambil Purbaya menjadi sinyal bahwa ekonomi Indonesia tidak lagi hanya berbicara soal makro tetapi juga kehidupan nyata masyarakat di bawah.
Baca Juga: Tragedi di Balik Jas Putih: “Malam Alia” Angkat Isu Perundungan Mahasiswa Kedokteran