nasional

DPR Minta Jangan Tanggapi Secara Negatif Wacana Etanol 10% Akan Jadi Standar BBM 2026

Jumat, 10 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Penambahan etanol 10% pada BBM (Tangkap layar youtube Metro TV)

bisnisbandung.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) tengah menyiapkan kebijakan baru yang akan mewajibkan pencampuran 10 persen etanol pada bahan bakar minyak (BBM) mulai tahun 2026.

Program ini dirancang untuk mendukung pengurangan impor bahan bakar dan emisi karbon, sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap energi bersih.

Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Bambang Patijaya, menyampaikan bahwa rencana ini masih berada pada tahap pembahasan internal di tingkat pemerintah.

Baca Juga: Ammar Zoni Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Terancam Hukuman Maksimal Mati

Meskipun DPR belum secara resmi terlibat dalam pertemuan teknis, Bambang menegaskan agar masyarakat tidak memberikan tanggapan negatif terhadap kebijakan tersebut.

“Tetapi yang ingin saya sampaikan adalah, tolonglah jangan semua hal-hal yang terkait dengan pengumuman pemerintah terkait etanol ini ditanggapi secara negatif, ya,” ungkap Bambang, dilansir dari youtube Metro TV.

“Karena tadi saya bertanya kepada Dirjen Migas, ini kan sebetulnya suatu rencana atau wacana yang akan dilaksanakan di tahun 2026 etanol ini dan merupakan rencana daripada program untuk gasolin atau bensin,” Tterusnya.

Baca Juga: Parung Panjang Kacau! Dedi Mulyadi Libatkan ITB & IPB untuk Bongkar Dugaan Tambang Nakal

Menurut Bambang, kebijakan pencampuran etanol bukanlah hal baru di dunia. Negara-negara seperti Filipina, Thailand, India, Amerika Serikat, dan Brasil telah lebih dulu menerapkan standar ini dalam sektor transportasi.

Bahkan Brasil, yang memiliki iklim tropis serupa Indonesia, telah menerapkan kadar etanol hingga 27 persen pada produk bensin mereka.

Pemerintah menargetkan program ini akan berjalan seperti penerapan biodiesel B40 yang telah sukses sebelumnya.

Kebijakan tersebut terbukti mampu mengurangi impor bahan bakar solar sekaligus menurunkan emisi karbon.

Rencana pengembangan bioetanol di Indonesia akan mengandalkan bahan baku dari tebu dan singkong.

Baca Juga: Rekor Tertinggi Sejarah! Awalil Rizky: Lonjakan Emas Pertanda Buruk Buat Ekonomi Dunia!

Halaman:

Tags

Terkini