Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky menyoroti perkembangan terbaru nilai tukar rupiah dan arus modal asing berdasarkan rilis resmi Bank Indonesia (BI) untuk periode 29 September hingga 3 Oktober 2025.
Dalam analisisnya Awalil mengungkap bahwa dana asing kembali keluar dari pasar surat berharga negara (SBN) dalam jumlah besar mencapai Rp9,16 triliun menjadikan total arus keluar (capital outflow) minggu itu mencapai Rp9,76 triliun.
Awalil menyinggung pula bahwa sejak pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai pejabat baru di otoritas fiskal pada 8 September lalu sudah ada empat rilis serupa dari BI.
Baca Juga: Feri Amsari Sebut Polemik Pensiun DPR Bukan Soal Uang, Tapi Ketidakadilan
Meskipun ada aliran masuk kecil sebesar Rp2,71 triliun ke instrumen sekuritas rupiah milik Bank Indonesia (SRBI) total arus dana asing tetap tercatat negatif.
“Secara neto uang asing tetap keluar dari Indonesia,” kata Awalil dalam tayangan youtubenya.
Berdasarkan rilis BI rupiah pada Kamis (2/10) ditutup di level Rp16.580 per dolar AS dan dibuka melemah ke Rp16.610 keesokan paginya.
Awalil menilai pelemahan ini menandakan belum munculnya sentimen positif terhadap pasar keuangan domestik.
“Rupiah justru melemah sejak 8 September dari Rp16.348 menjadi Rp16.610 per dolar AS hingga awal Oktober. Jadi sentimen positif yang digadang-gadang pasca pelantikan pejabat baru tidak benar-benar terlihat,” tegasnya.
Baca Juga: Adi Prayitno Ungkap MK Diharapkan Jadi Penyeimbang di Tengah Privilege DPR
Awalil juga mencatat sepanjang tahun berjalan (year to date) hingga 2 Oktober 2025 total dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp53,43 triliun.
“Artinya selama sembilan bulan lebih tren modal asing masih dominan keluar. Ini bukan sinyal baik bagi stabilitas rupiah,” jelasnya.
“Dalam empat hari kerja pertama Oktober nonresiden tercatat menjual neto sebesar Rp9,76 triliun. Dari jumlah itu Rp3,31 triliun berasal dari pasar saham dan Rp9,16 triliun dari SBN,” ujar Awalil
Hasilnya dalam empat minggu berturut-turut dana asing terus keluar dengan total Rp34,83 triliun—di luar transaksi Jumat.
Baca Juga: Bandung di Persimpangan