Bisnisbandung.com - Mahfud MD ikut angkat bicara terkait kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menuai sorotan publik.
Mahfud menilai tata kelola program MBG ini masih amburadul dan tidak jelas sehingga perlu segera dibenahi.
"Walaupun angka keracunan dinilai kecil oleh Presiden Prabowo tetap saja ini menyangkut nyawa anak. Tidak bisa dianggap remeh," tegas Mahfud dalam YouTube-nya.
Baca Juga: Prof. Hikmahanto Tegaskan Indonesia Harus Kawal Proposal Trump untuk Kemerdekaan Palestina
Menurut Mahfud persoalan utama terletak pada tata kelola MBG yang membingungkan.
Pemerintah daerah tidak dilibatkan sejak awal tetapi ketika terjadi masalah seperti kasus keracunan justru mereka yang harus turun tangan.
"Ini kan tidak jelas ya. Perlu diperbaiki atau mendesak diperbaiki? Mendesak. Sangat perlu mendesak diperbaiki tata kelolanya. Karena banyak pertanyaan di bawah: penyelenggaranya siapa sebenarnya? Pemerintah daerah secara struktural tidak dilibatkan, tapi begitu ada masalah mereka yang repot," ujar Mahfud.
Mahfud mencontohkan di beberapa sekolah guru yang tidak masuk panitia MBG justru terbebani tugas tambahan.
Ada yang diminta membersihkan piring atau wadah makanan bahkan kalau ada kehilangan alat makan, guru tersebut diminta mengganti.
Baca Juga: Proposal 20 Poin Trump Dinilai Jadi Jalan Israel dan Hamas Akhiri Perang Tanpa Kehilangan Muka
"Bayangkan guru yang seharusnya fokus mendidik malah disuruh ngurus piring-piring. Kalau ada yang hilang disuruh ganti. Padahal mereka bukan panitia resmi. Ini kan tidak masuk akal," katanya.
Lebih jauh Mahfud menyoroti soal payung hukum MBG yang menurutnya tidak jelas.
Padahal dalam asas umum pemerintahan yang baik ada delapan asas salah satunya adalah asas kepastian hukum.
"Program sebesar ini seharusnya punya dasar hukum yang jelas. Jangan sampai menimbulkan kebingungan siapa yang bertanggung jawab. Apalagi ini menyangkut keselamatan anak-anak," tegasnya.
Baca Juga: Hersubeno Arief Beberkan Dugaan Moral Hazard Pertamina dalam Impor Minyak