Bisnisbandung.com - Pengamat ekonomi Awalil Rizky menyoroti wacana belanja alat utama sistem senjata (alutsista) dalam RAPBN 2026.
Awalil Rizky menegaskan pemerintah perlu lebih selektif dalam menggunakan anggaran pertahanan agar tidak terjebak membeli alutsista tua yang justru menambah beban biaya perawatan.
Dalam catatan Kompas.com (29/9/2025), peneliti Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) Caroline Patisina menyebut anggaran pertahanan dalam RAPBN 2026 diproyeksikan Rp185 triliun atau naik sedikit menjadi Rp187,1 triliun setelah diketok di DPR.
Baca Juga: Klarifikasi Bobby Nasution Dinilai Terlambat, Polemik Plat Aceh Terlanjur Gaduh
Jumlah itu lebih rendah dibanding outlook 2025 yang sempat mencapai Rp247,5 triliun.
Awalil Rizky mengingatkan perbandingan dengan outlook 2025 bisa menyesatkan karena sejatinya APBN 2025 hanya Rp166 triliun sebelum dinaikkan melalui tambahan anggaran pertengahan tahun.
“Jadi anggaran 2026 ini belum tentu turun. Bisa saja nanti kembali naik jika pemerintah menggeser pos belanja lain seperti tahun sebelumnya,” jelas Awalil Rizky dalam youtubenya.
Namun yang lebih penting menurutnya, adalah kualitas alutsista yang dibeli.
“Kalau anggarannya dipakai untuk beli kapal induk berusia 40 tahun atau jet tempur bekas ya sama saja bikin repot. Biaya perawatan jangka panjang bisa lebih mahal dibanding beli baru,” tegasnya.
Baca Juga: Razia Plat Aceh di Medan, Bobby Nasution Dinilai Bisa Memicu Ketidakharmonisan Antar Daerah
Selain belanja alutsista pemerintah juga tengah membentuk hingga 100 batalyon tempur organik setiap tahun dalam lima tahun ke depan.
Hal ini bukan hanya menambah kebutuhan gaji tetapi juga fasilitas pendukung seperti asrama, rumah sakit, dan perlengkapan prajurit.
“Persoalannya bukan cuma soal cukup atau tidaknya anggaran tapi apakah ada perencanaan strategis jangka panjang. Jangan sampai hanya fokus belanja senjata tapi latihan prajurit dan kesiapan operasional justru dikorbankan,” katanya.
Baca Juga: Diprotes Soal Kebijakan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya Tanggapi Kiriman Karangan Bunga