Bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan sikap kerasnya terhadap pengelolaan aset negara.
Prabowo menyoroti praktik-praktik buruk di tubuh BUMN yang menurutnya kerap dikelola dengan semena-mena oleh segelintir birokrat.
Prabowo mengungkapkan saat pemerintah berhasil menghimpun seluruh aset milik negara.
Jumlahnya mencapai lebih dari USD 1.000 miliar atau setara Rp 16.000 triliun.
Namun ia mengaku terkejut lantaran banyak aset negara yang sebelumnya justru "disembunyikan".
Dikutip dari youtube kompas, Prabowo menjelaskan "Luar biasa itu. Banyak birokrat kita pintar-pintar sembunyikan aset. Kadang-kadang mereka nekad."
"Diberi kepercayaan oleh negara tapi kelola BUMN seperti perusahaan nenek moyangnya. Perusahaan rugi tapi mereka masih kasih bonus untuk dirinya sendiri. Brengsek banget itu," tegas Prabowo.
Prabowo menegaskan dirinya tidak akan segan melibatkan aparat penegak hukum untuk menindak pihak-pihak yang masih "nakal" dalam mengelola BUMN.
Baca Juga: Siap Tayang Bulan Depan, Film Horor Indonesia ‘Abadi Nan Jaya’ Sajikan Teror Zombi Unik
"Saya mau kirim Kejaksaan sama KPK untuk ngejar itu semua. Saudara perlu dikejar atau tidak? Nanti dibilang Prabowo kejam. Tapi kita kasih kesempatan, mereka harus bersihkan dulu," ujar Prabowo.
Ia pun memberi target pembersihan BUMN dalam kurun waktu 2-4 tahun ke depan.
Harapannya aset negara bisa benar-benar menghasilkan keuntungan riil bagi rakyat.
Menurut perhitungannya bila aset USD 1.000 miliar dikelola dengan baik, seharusnya negara bisa meraup keuntungan hingga USD 100 miliar per tahun atau sekitar Rp 1.600 triliun.
Baca Juga: Deretan Bintang Muda dan Senior Ramaikan Serial Remaja ‘Di Luar Nurul’