Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal posisi politik Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Rocky Gerung, Gibran hanyalah “anak kecil” yang dipaksa bermain di wilayah politik orang dewasa.
“Gibran anak kecil disuruh bermain di wilayah politik oleh bapaknya. Tuh yang kurang ajar Gibran atau bapaknya?” kata Rocky Gerung dalam youtube iNews.
Baca Juga: Mimpi di Balik Gerobak
Rocky Gerung menilai sejak awal keterlibatan Gibran di panggung politik selalu terkait dengan kalkulasi keluarga.
Ia bahkan menyebut bahwa Gibran didorong untuk maju bukan karena kapasitas pribadi.
Melainkan karena kepentingan politik sang ayah mantan Presiden Joko Widodo.
“Dia tahu anak ini anak kecil disuruh main di wilayah orang dewasa. Siapa yang nyuruh? Kan jelas, bapaknya sendiri,” ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Pengamat: Kasus Korupsi Kuota Haji Dinilai Sederhana, Tersangka Seharusnya Sudah Ditetapkan
Lebih jauh Rocky Gerung bahkan melontarkan prediksi liar: kemungkinan Gibran akan maju sebagai capres di 2029 dengan Jokowi sebagai cawapres.
“Coba bayangkan Gibran jadi presiden, Jokowi jadi wakil presiden. Sah secara konstitusi. Tidak ada yang melarang. Politik adalah seni membuat yang mustahil jadi mungkin,” kata Rocky Gerung.
Meski menyebut skenario itu mustahil secara etika, Rocky Gerung berargumen politik Indonesia kerap melampaui logika.
“Yang tidak mungkin justru seringkali terjadi. Itu seni politik kita,” tambahnya.
Rocky Gerung juga menyinggung Mahkamah Konstitusi (MK) yang sebelumnya membuka jalan bagi Gibran maju di Pilpres 2024 lewat putusan syarat usia capres-cawapres.
Baca Juga: Ekspor Logam Dorong Kinerja, Neraca Perdagangan RI Catat Lompatan Signifikan