nasional

Rocky Gerung Sebut Promosi Qodari Dibaca Sebagai Restu Prabowo pada Politik Manipulatif

Kamis, 18 September 2025 | 21:00 WIB
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Presiden juga menuai kritik dari pengamat politik Rocky Gerung.

Posisi strategis tersebut dinilai sarat dengan simbol politik dan memunculkan kekhawatiran publik terkait arah demokrasi Indonesia.

Qodari dikenal luas sebagai figur yang pernah mendorong wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Promosinya ke posisi tertinggi di Kantor Staf Presiden dipandang publik sebagai sinyal bahwa Prabowo seolah memberikan legitimasi terhadap pola pikir manipulatif yang sempat mencederai prinsip demokrasi.

Baca Juga: Gibran Disamakan Tukang Karcis, Kang Sobary: Tatapannya Kosong, Bingung!

“Jadi kedudukan itu dianggap sebagai Presiden tidak peka dengan tuntutan reformasi. Presiden tidak peka dengan tuntutan anak-anak muda kemarin tuh, yaitu bersihkan kabinet dari kelompok yang tidak punya pikiran demokratis,” tegas Rocky di kanal youtubenya.

Rocky menilai bahwa penempatan Qodari menunjukkan kurangnya kepekaan pemerintah terhadap aspirasi masyarakat sipil, khususnya generasi muda, yang sebelumnya mendesak agar kabinet dibersihkan dari tokoh dengan rekam jejak anti-demokratis.

Dalam perspektif etika politik, langkah ini disebut sebagai kegagalan Prabowo dalam menunjukkan ketegasan untuk menjaga arah republik berdasarkan nilai konstitusi.

Menurut Rocky, isu ini tidak hanya berdampak di dalam negeri, tetapi juga akan menjadi sorotan dunia internasional.

Baca Juga: Gibran Disamakan Tukang Karcis, Kang Sobary: Tatapannya Kosong, Bingung!

Kehadiran Qodari dalam lingkar kekuasaan bisa dipandang sebagai sinyal bahwa Indonesia belum sepenuhnya berkomitmen pada demokrasi.

Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk indeks demokrasi dan menimbulkan pertanyaan serius dalam forum global, termasuk ketika Prabowo dijadwalkan menghadiri sidang di PBB.

Lebih jauh, promosi Qodari dianggap sebagai indikasi bahwa reshuffle kabinet terbaru gagal memenuhi harapan publik terhadap sebuah perubahan radikal atau radical break.

Baca Juga: Kritikus Jokowi Kini Jadi Andalan Prabowo, Berikut Profile M Qodari

Halaman:

Tags

Terkini