Bisnisbandung.com - Ekonom senior Awalil Rizky menilai pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia soal kekhawatiran kampus menjadi pabrik pencetak pengangguran intelektual sebagai hal yang beralasan.
Dalam youtubenya, Awalil Rizky menyoroti bahwa solusi yang ditawarkan Bahlil yakni hilirisasi.
Menurut Awalil Rizky hilirisasi tidak serta merta menjadi jawaban atas persoalan lapangan kerja di Indonesia.
“Betul perguruan tinggi bisa mencetak pengangguran kalau tidak ada lapangan kerja. Tapi hilirisasi bukan solusi utama,” ujar Awalil Rizky.
Sebelumnya Bahlil menyatakan kekhawatirannya bahwa kampus bisa menjadi tempat "mencetak pengangguran terintelektual" jika pemerintah gagal menyiapkan lapangan kerja.
Ia mengklaim hilirisasi adalah langkah konkret untuk mencegah hal tersebut.
Namun menurut Awalil Rizky hilirisasi di sektor seperti minerba dan migas bukanlah sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Awalil Rizky menjelaskan "Smelter, pengolahan nikel, batubara semua itu padat modal bukan padat tenaga kerja. Kalau bicara penyerapan tenaga kerja justru sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan yang potensial."
Baca Juga: Promo Corkcicle Hadir di Blibli, Intip 5 Rekomendasi Produknya!
"Tapi sejauh ini kita tidak pernah dengar pemerintah benar-benar serius menghilirisasi sektor-sektor itu," tegas Awalil Rizky.
Ia mencontohkan hingga kini belum ada sentra produksi pengolahan hasil pertanian seperti kakao, kopi, atau durian yang diinisiasi pemerintah.
Begitu juga minimnya insentif kepada lembaga riset atau perguruan tinggi untuk mendukung inovasi di sektor-sektor tersebut.
"Kalau dengar kata 'hilirisasi' selalu identiknya smelter. Mana sentra pengolahan buah? Mana diseminasi teknologi pengolahan pangan ke masyarakat? Ini yang luput dari perhatian pemerintah," ucapnya.
Baca Juga: Novel Viral Secret High School Diangkat Jadi Serial, Ini Bocoran Ceritanya!