bisnisbandung.com - Said Didu, menyampaikan pandangannya terkait penegakan hukum di Indonesia, khususnya mengenai potensi penindakan terhadap Gubernur Sumut sekaligus menantu mantan Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Dalam pernyataannya, Said Didu menilai bahwa kondisi politik dan hukum saat ini membuat Bobby tidak akan tersentuh oleh lembaga penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Bobby lahir jadi pemimpin yang kondisi tidak memungkinkan orang menangkap orang seperti Bobby,” gamblangnya dilansir dari youtube Official iNews.
Baca Juga: Menko Yusril Bocorkan Gibran Rakabuming Raka Bakal Ditugaskan Tangani Papua
Said menyebut ada lima alasan utama mengapa Bobby diyakini aman dari proses hukum. Pertama, orang-orang yang berada dekat dengan lingkaran kekuasaan umumnya tidak tersentuh hukum.
Menurutnya, hubungan keluarga dengan tokoh puncak pemerintahan menjadi salah satu faktor penghambat proses penegakan hukum yang netral.
Kedua, mereka yang memberikan kontribusi politik seperti dukungan suara atau finansial terhadap kekuasaan cenderung tidak ditindak meskipun ada indikasi pelanggaran.
Baca Juga: Penuh Kejanggalan, Misteri Kematian Diplomat Muda Kemenlu di Menteng
Ketiga, terdapat kelompok tertentu yang dianggap sebagai bagian dari kepentingan oligarki yang juga tidak tersentuh oleh proses hukum.
Keempat, kalangan yang aktif membela kekuasaan melalui media sosial atau disebut sebagai pendukung digital, juga dinilai aman dari tindakan hukum.
Alasan kelima, menurut Said Didu, adalah situasi internal lembaga penegak hukum itu sendiri.
“Yang menangani KPK itu masih di ujung telunjuk Jokowi,” ujarnya dengan sangat yakin.
Ia menilai bahwa KPK saat ini masih sangat terpengaruh oleh campur tangan kekuasaan eksekutif, mengingat struktur pimpinan KPK ditunjuk oleh Jokowi dan beberapa di antaranya berasal dari institusi kepolisian aktif.
Baca Juga: Diusung Prabowo ke Papua, Gibran Siap Hadapi Isu HAM Panas dan Konflik Sosial!