Bisnisbandung.com - Surat usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dikirim para purnawirawan TNI telah diterima secara resmi oleh DPR.
Namun hingga kini surat tersebut belum juga dibacakan di forum resmi parlemen.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari mempertanyakan sikap DPR yang terkesan pasif. Ia bahkan melempar pertanyaan tajam: “Apakah DPR sedang disabotase?”
Baca Juga: Bertebar Bintang! Ada Amanda Manopo Hingga Randy Martin di Film Horor 'Dusun Mayit'
Menurut Feri Amsari surat yang dikirim oleh para purnawirawan bukan sekadar keluhan biasa.
“Ini bukan surat dari warga negara biasa. Ini datang dari para purnawirawan TNI yang pernah mengabdi menjaga republik. DPR seharusnya aktif menindaklanjuti, bukan diam,” tegasnya dalam program youtube SpeakUp Abraham Samad.
Ia menilai DPR seharusnya memanggil para purnawirawan untuk mendengar langsung alasan di balik usulan pemakzulan tersebut.
Menurut Feri Amsari hal ini penting agar publik mendapat penjelasan transparan tentang argumentasi hukum dan etika yang mendasari desakan tersebut.
Feri Amsari menjelaskan bahwa secara konstitusional DPR memiliki mekanisme yang jelas untuk menindaklanjuti surat semacam ini.
Baca Juga: 'Lebih Dari Selamanya' Telah Dijadwalkan Tayang, Simak Informasi Lengkapnya!
“Cukup 25 anggota DPR menandatangani usulan itu lalu dibawa ke paripurna. Kalau 2/3 anggota hadir dan 2/3 dari yang hadir menyetujui maka usulan itu bisa dilanjutkan ke Mahkamah Konstitusi,” jelasnya.
Namun ia mengakui bahwa realitas politik bisa jadi hambatan.
“Kalau cuma satu partai oposisi di DPR memang berat. Tapi jangan lupa Gibran ini tidak punya partai parlemen. PSI pun tidak punya kursi di DPR. Secara politik justru ini membuka peluang bagi partai-partai besar di DPR,” ujarnya.
Feri Amsari juga menyebut bahwa jika Gibran benar-benar dimakzulkan, partai-partai di DPR berpotensi diuntungkan karena bisa mengajukan calon wakil presiden pengganti.
Baca Juga: Callista Arum Bintangi Film Horor 'Tumbal Proyek', Segera Tayang dalam Waktu Dekat