Bisnisbandung.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara soal dugaan keterlibatan eks Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam pusaran kasus judi online (judol).
Mahfud menegaskan dugaan tersebut bukanlah fitnah melainkan bagian dari proses hukum yang harus dijalankan secara objektif.
Dikutip dari youtubenya, Mahfud menjelaskan “Ini bukan fitnah. Pemeriksaan terhadap Budi Arie adalah langkah hukum yang wajar dan perlu.”
Baca Juga: Bantah Ada Bayang-Bayang Jokowi di Pemerintahan, Gerindra: Beliau di Posisi Pasif Sebenarnya
“Karena ia adalah pejabat yang paling tahu soal pemberantasan judi online di masa jabatannya,” kata Mahfud.
Mahfud menilai justru akan menjadi aneh jika Budi Arie tidak diperiksa.
Mengingat posisinya yang strategis sebagai Menkominfo saat polemik judol mencuat ke publik.
“Kalau dia tidak diperiksa nanti orang bilang ada pembiaran. Justru kalau diperiksa ini menunjukkan bahwa hukum bekerja,” ujarnya.
Baca Juga: Keindahan yang Tak Tergantikan, Raja Ampat dan Harapan Ekonomi Hijau Indonesia
Sebelumnya, Budi Arie diperiksa Bareskrim Polri pada Desember 2024 lalu sebagai saksi dalam penyelidikan praktik judi online yang menyeret sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Usai pemeriksaan Budi Arie membantah keras dugaan keterlibatan dirinya dan menyebut tuduhan itu sebagai bentuk framing dan fitnah yang keji.
“Berhenti menyebar fitnah dan framing. Saya hadir untuk membantu penegakan hukum. Saya tidak terlibat sedikit pun,” ujar Budi Arie saat itu.
Menanggapi hal tersebut Mahfud memahami respons emosional Budi Arie namun mengingatkan bahwa proses hukum tetap harus dihormati.
“Tidak ada yang bisa menolak jika hukum memanggil. Semua warga negara punya kedudukan yang sama di mata hukum,” kata Mahfud.
Baca Juga: Bikin Heboh! Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana di Tambang PT Gak Raja Ampat