nasional

Grup FB Fantasi Sedarah Jadi Masalah Genting,  Neno Warisman Minta Presiden dan Menteri Turun Tangan

Rabu, 21 Mei 2025 | 21:15 WIB
Neno Warisman, Pemerhati Perempuan dan Anak (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Pemerhati perempuan dan anak, Neno Warisman, menyuarakan keprihatinan mendalam atas keberadaan grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ yang menyebarkan konten menyimpang bertema hubungan inses.

Menurutnya, kasus ini bukan hanya bentuk penyimpangan individual, tetapi merupakan gejala dari krisis moral besar-besaran yang tengah melanda bangsa.

“Saya sebut saja lugas: itu adalah kerja iblis, ya. Jadi yang memberikan ruangnya, kemudian yang melakukannya, semua itu perilaku iblis. Karena manusia enggak begitu,” geramnya dilansir dari youtube tvOneNews, tayang pada Selasa (21/5).

Baca Juga: Viral SLB Pajajaran Dibongkar, Mensos: Tak Ada Pengusiran, Ini Hanya Kesalahpahaman

Neno menekankan bahwa persoalan ini menunjukkan kegagalan kolektif dalam membina karakter generasi muda.

Ia menyoroti lemahnya sistem perlindungan anak, buruknya pola asuh di tingkat keluarga, serta abainya negara terhadap pendidikan moral dan spiritual sejak dini.

 Ia juga menggarisbawahi bahwa sebagian besar korban potensial berasal dari kelompok rentan, terutama anak-anak perempuan.

Neno menyatakan bahwa jumlah anak-anak di Indonesia yang sangat besar sekitar 70 juta jiwa di bawah usia 15 tahun seharusnya menjadi perhatian utama dalam pembangunan bangsa.

Baca Juga: Viral! Siswa SLB Pajajaran Menangis Saat Sekolah Dibongkar Minta Tolong ke Presiden

 Ia meyakini bahwa kerusakan yang muncul saat ini merupakan hasil dari pembiaran bertahun-tahun, termasuk minimnya perhatian pemerintah terhadap literasi moral, pengawasan media digital, dan penanaman nilai keagamaan.

“Akar masalahnya adalah bagaimana mindset negara ini, bagaimana mindset penguasa melihat anak-anak bangsanya sebagai calon penduduk masa depan yang, boleh saya katakan, dititipkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Neno menyebut bahwa penanganan kasus seperti Fantasi Sedarah tidak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum oleh kepolisian atau Bareskrim

“Kalau memang serius sekarang Pak Prabowo, para menteri pendidikan kah, agama, semuanya sama-sama duduk kayak kita hari ini, lalu lihat inti masalahnya. Bukan Bareskrim yang nangani. Bukan. Ini bukan masalahnya Bareskrim,” ujarnya.

Baca Juga: Perkara Ijazah, Jokowi Diselidiki Bareskrim? Pakar Hukum Beri Penjelasan

Halaman:

Tags

Terkini