nasional

“Kalau Tidak Becus Segera Ganti” Pegiat Anti Korupsi Minta Presiden Prabowo Tegas Demi Basmi Korupsi

Selasa, 20 Mei 2025 | 20:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

bisnisbandung.com - Gelombang kritik terhadap maraknya perlawanan balik dari jaringan korupsi terus bermunculan.

Salah satu pegiat antikorupsi, Saor Siagian, menilai bahwa ancaman terhadap aparat penegak hukum bukanlah hal baru, melainkan bagian dari dinamika panjang dalam pemberantasan korupsi yang telah mengakar kuat di Indonesia.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto memiliki tanggung jawab besar sebagai kepala negara dan panglima penegakan hukum untuk memastikan seluruh aparat di bawahnya bekerja maksimal.

Baca Juga: Miss Komunikasi? Pemkot dan Pemerintah Pusat Soal Pembongkaran SLB Negeri Pajajaran Bandung

Bila ada pejabat atau institusi penegak hukum yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya secara serius, maka sudah sepatutnya dilakukan tindakan tegas, termasuk pencopotan jabatan.

Saor menilai sinyal yang dikirim Presiden melalui berbagai pidato publik, termasuk dalam momentum Hari Buruh Internasional (May Day), menunjukkan tekad serius pemerintah dalam membersihkan negara dari praktik korupsi hingga ke akar-akarnya.

 Namun, ia menekankan bahwa komitmen tersebut harus dibarengi dengan tindakan nyata, bukan sekadar retorika.

Baca Juga: Gak Nyangka, Cerita Ibu Rasih Bikin Dedi Mulyadi Langsung Keluarkan Uang Bantuan!

“Kalau saya melihat bukan lagi kita melihat semata-mata hukum normatifnya, ya. Tapi lebih kepada keseriusannya,” ucapnya dilansir dari youtube tvonenews, Selasa (20/5).

Fenomena korupsi di Indonesia dinilai telah melahirkan bentuk-bentuk penyimpangan lain, termasuk premanisme dan gaya intimidasi di berbagai sektor.

“Saya kira kita minta juga teman-teman para penegak hukum, kalian tidak boleh lagi main-main. Saya minta kepada Pak Presiden, kalau memang tidak becus, segera tindak, ganti,” serunya.

Banyak pelaku korupsi yang memanfaatkan kekuatan dana, pengaruh politik, dan jaringan luas untuk menekan penegak hukum atau menghindari proses hukum yang adil. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap sistem hukum.

Baca Juga: Kasus Ijazah Jokowi, Amien Rais Prediksi Kasmudjo Akan Jadi Justice Collaborator

“Nah, begitu juga para koruptor-koruptor ini. Jangan juga mereka coba main-main, mau main ancam-mengancam,” lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini