Bisnisbandung.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap sinyal kuat dari Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo yang disebut serius ingin membongkar kasus-kasus besar korupsi.
Menurut Mahfud keberadaan aparat TNI yang berjaga di kantor-kantor Kejaksaan di seluruh Indonesia bukan sekadar simbol keamanan biasa.
Baca Juga: Skenario Terburuk dari Isu Akuisisi GoTo oleh Grab, Sorotan Raymond Chin
Mahfud menilai ada pesan kuat yang ingin disampaikan.
Dikutip dari youtube kompas, Mahfud menjelaskan "Pesan kuat itu saya kira bukan hanya dari kejaksaan."
"Menurut saya Presiden juga memberi pesan kuat. Karena kesan saya, Presiden ingin betul membongkar kasus-kasus korupsi itu," ujar Mahfud.
Mahfud menyebut bahwa banyak kasus besar yang kini ditangani Kejaksaan Agung.
Bahkan Kejaksaan menjadi institusi yang disebut-sebut sebagai primadona dalam pemberantasan korupsi saat ini.
Baca Juga: Wow! Angga Dwimas Sasongko Siap Garap Film Thriller Internasional “Queen of Malacca”
Namun Mahfud juga mengkritisi proses penanganan perkara yang sempat mandek di kepolisian.
Ia mencontohkan kasus pagar laut yang melibatkan pemalsuan ratusan sertifikat namun hingga kini justru hanya menyasar aparat di level bawah.
"Yang jadi tersangka hanya orang kecil seperti lurah. Masa satu lurah dari 16 kelurahan disuruh menanggung semua beban? Ini tidak masuk akal," tegasnya.
Mahfud menyebut kejaksaan sempat dua kali menolak berkas perkara dari kepolisian karena dianggap belum memenuhi unsur.