Ia menilai Prabowo membawa nuansa baru yang berbeda dari presiden sebelumnya.
“Kehadiran Presiden Prabowo di tengah-tengah buruh bukan sekadar formalitas. Itu menyampaikan pesan bahwa pemerintah ingin berpihak pada rakyat bukan pada oligarki,” ujar Rocky.
Ia juga menekankan bahwa transformasi gerakan buruh harus melangkah dari sekadar unionism (serikat buruh) ke arah laborism (perjuangan politik buruh) agar buruh bisa benar-benar menjadi kekuatan dalam mengubah sistem ekonomi yang timpang.
Baca Juga: Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Prabowo Klaim Ini Hadiah untuk Buruh
Sebagai penutup Rocky mengingatkan bahwa momen seperti Hari Buruh seharusnya menjadi ruang pidato bagi para pemimpin buruh bukan menteri yang gagal memahami semangat perubahan.
“Hari Buruh bukan tempat bagi pidato menteri-menteri yang pesimistis soal korupsi. Ini hari milik buruh untuk menyuarakan keadilan dan perubahan struktural,” pungkasnya.***