bisnisbandung.com - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat ke publik usai pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dalam acara halal bihalal partainya.
Dalam pidatonya, Bahlil sempat menyebut kemungkinan adanya reshuffle dalam waktu dekat, yang langsung memicu spekulasi terkait komposisi kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, tak lama setelah acara, Bahlil mengklarifikasi bahwa ucapannya hanya sebatas candaan.
Baca Juga: Menanti Arah Tegas Prabowo, Rocky Gerung Ungkap Kabinetnya Jadi Penghambat
"Menyangkut dengan, reshuffle itu bukan reshuffle apa-apa ya. Reshuffle kabinet Haknya presiden,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews.
“Tadi dalam pidato saya, saya katakan bahwa Golkar dalam rangka menuju konsolidasi itu bisa saja melakukan pergantian pengurus atau perpindahan pengurus, dan itu hal yang biasa-biasa saja dalam partai politik." Lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa reshuffle yang dimaksud adalah terkait struktur kepengurusan internal Partai Golkar, bukan jajaran menteri di kabinet.
Baca Juga: Dari Mercusuar Jokowi ke Populisme Prabowo, Paradigma Pemerintah Bergeser?
Menurutnya, pergantian pengurus dalam partai merupakan hal wajar dalam rangka konsolidasi organisasi.
Menanggapi kegaduhan yang sempat timbul, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, juga memastikan tidak ada agenda reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Reshuffle? Enggak ada. Reshuffle itu, ini, reshuffle ini Pak Bahlil di kepengurusan Partai Golkar. Itu bukan, enggak ada, enggak ada sama sekali. Enggak ada,” terangnya.
Baca Juga: Konsolidasi Jokowisme, Silaturahmi Politik Para Menteri Isyaratkan Pengaruh Jokowi Belum Selesai
Ia menegaskan bahwa kewenangan perombakan kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden dan hingga kini tidak ada rencana ke arah tersebut.
Isu reshuffle semakin ramai dibicarakan sejak pertemuan antara Presiden Prabowo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.