nasional

Reshuffle Mendesak! Pengamat: Banyak Menteri Tak Mengerti Ideologi Prabowo

Sabtu, 19 April 2025 | 15:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)

Namun sayangnya Rocky menilai kabinet Prabowo belum mampu menerjemahkan arah baru tersebut ke dalam langkah konkret.

"Para menteri tidak paham bahwa koperasi, misalnya bukan hanya program ekonomi tapi bagian dari ideologi kerakyatan. Mereka gagal menangkap hal itu," ucapnya.

Dalam pandangan Rocky reshuffle kabinet adalah langkah yang harus segera dilakukan bukan sekadar mengganti nama-nama, tapi memastikan setiap menteri yang dipilih mampu memahami dan menjalankan arah ideologis Presiden.

"Reshuffle bukan sekadar bongkar pasang. Ini harus menjadi reshuffle ideologis. Presiden harus memilih orang-orang yang tune in dengan visinya," katanya.

Baca Juga: Perkara Pihak Yayasan Belum Bayar Mitra MBG, Pemerintah Buka Suara

Ia menambahkan bahwa momentum ini penting apalagi di tengah gejolak ekonomi global dan potensi perang dagang yang makin memanas.

"Dunia sedang menuju perang tarif yang bisa bereskalasi ke konflik politik bahkan militer. Indonesia harus punya pijakan ideologis yang kuat dan itu dimulai dari solidnya kabinet," tegas Rocky.

Di tengah ketidakpastian global Rocky menilai Indonesia punya peluang untuk tampil sebagai pemimpin moral dunia ketiga, seperti saat era Soekarno dulu.

"Indonesia bisa jadi jembatan dunia,seperti saat Konferensi Asia-Afrika 1955. Tapi syaratnya kepemimpinan nasional harus otentik dan berpihak pada keadilan sosial," ucap Rocky.

Baca Juga: Ironis! Amerika Serikat Sekarang Tertutup, Cina Malah Terbuka, Sorotan Leonard Hartono

Rocky pun menutup dengan dorongan kepada masyarakat sipil untuk terus mendesak Presiden Prabowo agar menunjukkan kepemimpinan sejati.

"Pak Prabowo harus menunjukkan keotentikan dirinya. Dari ekonomi eksploitatif menuju ekonomi egaliter. Dari proyek-proyek pencitraan menuju kebijakan yang betul-betul menyejahterakan rakyat," tutupnya.***

Halaman:

Tags

Terkini