Rocky Gerung juga membahas pertemuan antara Prabowo dan Megawati yang menurutnya lebih mengarah pada pengaturan posisi politik yang lebih ideologis.
"Megawati sangat jelas dalam posisi politiknya, dia tidak ingin terjebak dalam kekuasaan pemerintahan Prabowo meskipun dia tetap mendukungnya secara tidak langsung," ujarnya.
Namun yang lebih mencurigakan menurut Rocky Gerung adalah peran Jokowi dalam seluruh pertemuan ini.
"Kita harus bertanya, apakah pertemuan itu juga mendapat restu atau izin dari Jokowi? Ini masih menjadi tanda tanya besar," jelasnya.
Baca Juga: Desak Hukuman Mati! Mantan Ketua MK Geram Tiga Hakim Terjerat Kasus Suap
Bahkan Rocky Gerung berpendapat bahwa jika pertemuan tersebut tidak mendapatkan dukungan dari Jokowi maka hubungan antara Prabowo dan Megawati bisa mengarah pada sesuatu yang lebih rumit di masa depan.
Di balik semua itu Rocky Gerung menyimpulkan bahwa situasi politik saat ini adalah sebuah "segitiga" antara Jokowi, Prabowo, dan Megawati yang saling berinteraksi dengan dinamika yang rumit.
"Penting untuk melihat bagaimana masing-masing sudut segitiga ini berperan. Apakah ini akan menjadi segitiga yang stabil atau justru menciptakan ketegangan politik yang berbahaya?" tanyanya.
Baca Juga: Hakim Penolak Prapid Hasto Kini Diciduk KPK, Politisi PDIP: Karma Itu Nyata
Rocky Gerung menekankan bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi yang sangat rawan dengan banyak isu-isu yang masih menggantung seperti tuduhan terhadap keluarga Jokowi dan dinamika politik dalam pemerintahan baru.
"Krisis ekonomi dan ketidakpastian politik dapat memperburuk situasi dan setiap langkah politik yang diambil harus hati-hati," pungkasnya.***