nasional

Bonus Demografi Berisiko Jadi Masalah, Sosiolog UI: Tidak Ada Ketegasan Pemerintah Membangun Ekosistem

Kamis, 3 April 2025 | 21:30 WIB
Ida Ruwaida, Sosiolog UI (Tangkap layar youtube Metro TV)

 

bisnisbandung.com - Bonus demografi yang seharusnya menjadi peluang bagi Indonesia justru berisiko menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik.

Sosiolog dari Universitas Indonesia, Ida Ruwaida, menyoroti kurangnya ketegasan pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sumber daya manusia dan ketenagakerjaan.

Menurutnya, banyak tenaga kerja Indonesia yang mencari peluang di luar negeri memiliki modalitas tertentu, namun ada juga yang hanya mengandalkan keberanian tanpa keterampilan memadai.

Baca Juga: Strategi Ampuh! Gubernur Dedi Mulyadi Liburkan Angkot, Jalur Puncak Tak Lagi Macet

Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan masih bersifat parsial dan kurang terstruktur.

“Pemerintah belum membangun ekosistem. Jadi enggak bisa juga hanya parsial begitu. Itu yang sebetulnya harus diperhatikan,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.

Jika tidak ada langkah tegas dalam mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan, situasi ini dapat memburuk seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Tanpa investasi yang tepat, bonus demografi yang diharapkan membawa keuntungan justru bisa berubah menjadi bencana demografi, di mana tingginya angka kelahiran tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja.

Baca Juga: Iming-iming Gaji Besar, WNI Diminta Menteri Karding Tak Berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand

Sebagai solusi, Ida menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan sebagai strategi utama dalam mengelola bonus demografi.

Ia menilai bahwa alokasi dana yang lebih besar untuk pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dibandingkan dengan kebijakan lain seperti pemberian makanan bergizi gratis.

 Dengan investasi di pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat meningkat, sehingga generasi muda Indonesia lebih siap bersaing di pasar kerja global.

Pemerintah perlu mengambil langkah konkret dalam membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan tenaga kerja berkualitas.

Baca Juga: PDIP dalam Ancaman Pengkhianat? M Sobary: Mereka Hanya Kekuatan Tak Berdaya

Halaman:

Tags

Terkini