Bisnisbandung.com - Kedekatan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan.
Dalam acara retret di Magelang beberapa waktu lalu Puan menunjukkan sikap akrab tanpa jarak dengan Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengamat politik Adi Prayitno menilai momen ini sebagai sinyal politik yang patut dicermati, Apakah ini kode keras bahwa PDIP akan merapat ke pemerintahan Prabowo?
Baca Juga: Jhon Sitorus Pertanyakan Independensi Kejagung dalam Kasus Korupsi Pertamina
Meski secara resmi PDIP telah menyatakan sikap sebagai oposisi nyatanya dalam berbagai kebijakan strategis Prabowo PDIP terlihat memberikan dukungan.
Salah satu contohnya adalah kebijakan kenaikan PPN menjadi 12%.
Awalnya diperkirakan bakal mendapat perlawanan keras namun justru PDIP berada di barisan depan mendukung langkah tersebut.
Hal yang sama terjadi dalam program makan bergizi gratis yang sempat menuai kritik tetapi PDIP tetap memberikan dukungan penuh.
"Judulnya saja oposisi tapi secara praktik politik PDIP sudah bekerja sama dengan Prabowo," kata Adi Prayitno dalam YouTubenya.
Dalam analisisnya Adi Prayitno juga menyoroti dinamika internal PDIP yang terbelah dalam dua faksi besar.
Faksi Puan Maharani yang dikenal lebih cair dan terbuka terhadap komunikasi politik dengan semua pihak termasuk Prabowo dan Jokowi.
Puan selama ini tak pernah terlihat agresif menyerang Jokowi berbeda dengan beberapa elite PDIP lainnya.
Baca Juga: Investor Dimanja, Rakyat Merana? Dandhy Laksono Kritik Integritas Pemerintah
Faksi Hasto Kristiyanto yang dinilai lebih kritis dan memiliki jarak politik yang cukup tegas terhadap Prabowo maupun Jokowi.