nasional

Tanggapi Tagar ‘Indonesia Gelap’, PKB: Pak Prabowo Sebenarnya Berpihak Kepada Rakyat

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:00 WIB
Jazilul Fawaid, Waketum DPP PKB (Tangkap layar youtube Kompas TV)

bisnisbandung.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, memberikan tanggapan terhadap tagar "Indonesia Gelap" yang digaungkan oleh mahasiswa.

Menurut Jazilul, kritik tersebut merupakan bentuk perhatian mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah, khususnya dalam hal efisiensi anggaran.

“Ya, jadi adik-adik mahasiswa yang sekarang membuat tagar ini, menurut saya, adalah bagian dari upaya memberikan warning kepada kita semua, bangsa Indonesia,” katanya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Kompas TV.

Baca Juga: Jangan Sibuk Bahas Kabinet, Rocky Gerung: Fokuslah ke Masa Depan Bangsa!

Walaubegitu, ia menegaskan bahwa kebijakan yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto justru menunjukkan keberpihakan kepada rakyat.

“Kalau kita lihat dari sisi yang disebutkan oleh adik dari Mataram tadi terkait dengan efisiensi anggaran, Pak Prabowo sebenarnya berpihak kepada rakyat, bukan kepada birokrasi,” lanjutnya.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengalihan anggaran sebesar 306 triliun rupiah dari pos-pos yang dianggap kurang mendesak, seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, dan seremoni yang berlebihan.

Baca Juga: Viral! Kekerasan oleh Pebasket dari SMP Mardi Waluyo Cibinong, Pelaku Malah Dilindungi?

 Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana negara lebih efektif digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Namun, Jazilul juga menyoroti bahwa komunikasi publik terkait kebijakan tersebut masih kurang optimal.

“Menurut saya, rekonstruksi anggaran yang dilakukan oleh Pak Prabowo ini sangat baik untuk masyarakat,” lugasnya.

Minimnya informasi yang sampai ke masyarakat bawah menimbulkan persepsi negatif seolah-olah kondisi Indonesia berada dalam kegelapan.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Tak Berpengaruh, Rocky Gerung: Tuntutan Mahasiswa Tetap Adili Jokowi

 Hal ini diperparah oleh adanya kesalahpahaman terkait efisiensi anggaran, terutama dalam sektor pendidikan, yang memicu kekhawatiran mahasiswa terhadap potensi kenaikan biaya pendidikan.

Halaman:

Tags

Terkini