nasional

Dari Coretan "Adili Jokowi" ke Gerakan Mahasiswa, Ikrar Nusa Bhakti: Akankah Membesar?

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:00 WIB
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)


Bisnisbandung.com - Gerakan "Adili Jokowi" yang awalnya hanya berupa coretan di berbagai sudut kota kini berkembang menjadi aksi nyata di jalanan.

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menilai gerakan ini bisa menjadi sinyal awal dari ketidakpuasan publik yang lebih luas terhadap era pemerintahan Presiden Jokowi.

Aksi "Adili Jokowi" pertama kali muncul dalam bentuk coretan di tembok dan mural di beberapa kota seperti Solo, Jakarta, dan Bandung.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Staf Kemenhan, Jhon Sitorus: Anggaran Tinggi untuk menggaji Stafsus Ini?

Awalnya coretan ini hanya dianggap sebagai bentuk vandalisme belaka.

Namun dalam beberapa pekan terakhir gerakan ini mulai diadopsi oleh kelompok mahasiswa yang menggelar aksi di berbagai kota.

Di Solo misalnya, mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan mengusung tuntutan agar Jokowi diadili atas dugaan berbagai penyimpangan kebijakan.

Aksi serupa juga terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar.

"Ini bukan lagi sekadar tulisan di dinding tapi sudah menjadi suara lantang di jalanan," ujar Ikrar Nusa Bhakti.

Baca Juga: Blak-blakan Faizal Assegaf Sebut Sindiran ‘Raja Kecil’ Prabowo Mengarah ke Bahlil

Ikrar Nusa Bhakti menilai bahwa gerakan ini lahir dari akumulasi kekecewaan publik terhadap pemerintahan Jokowi terutama terkait dugaan korupsi, nepotisme, dan berbagai kebijakan kontroversial.

"Jokowi dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya terutama dalam mendorong Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres melalui putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi," katanya.

Selain itu isu-isu lain seperti program bantuan sosial (bansos) yang disebut-sebut tidak tepat sasaran, proyek strategis nasional (PSN) yang menuai polemik, hingga keterlibatan keluarga Jokowi dalam berbagai posisi strategis menjadi pemicu ketidakpuasan masyarakat.

Menurut Ikrar Nusa Bhakti meskipun gerakan "Adili Jokowi" masih dalam tahap awal bukan tidak mungkin gelombangnya akan semakin besar.

Baca Juga: “Opung Luhut Seolah Konfirmasi Temuan OCCRP” Stefan Antonio Singgung Korupsi Jokowi

Halaman:

Tags

Terkini