nasional

Kontroversi Kebijakan LPG 3 Kg, Faizal Assegaf Soroti Peran Bahlil dan Dampaknya bagi Prabowo

Selasa, 4 Februari 2025 | 19:05 WIB
Faizal Assegaf (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

bisnisbandung.com - Kebijakan terbaru terkait distribusi LPG 3 kg menuai kontroversi di tengah masyarakat. Langkah yang diambil pemerintah dinilai membuat rakyat semakin sulit mendapatkan gas bersubsidi, sehingga memicu kemarahan dan keresahan di berbagai daerah.

Situasi ini kemudian dikaitkan dengan dinamika politik dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Faizal Assegaf menyoroti peran Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam kebijakan ini.

“Bahlil kembali lecehkan Prabowo dengan kebijakan LPG 3kg yang membuat rakyat marah. Gembong loyalis Jokowi itu bertindak brutal dan sangat brengsek,” gamblangnya dilansir Bisnis Bandung dari akun X pribadinya.

Baca Juga: PPDB Jadi SPMB, Mendikdasmen: Ini Dia Perubahan Besar dalam Penerimaan Siswa Baru 2025!

Ia menilai bahwa kebijakan yang diterapkan berpotensi merugikan citra Presiden Prabowo, terutama di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

 Selain itu, kondisi ini diperburuk dengan nilai tukar rupiah yang melemah hingga Rp16.500 per dolar AS, yang dianggap sebagai dampak dari kebijakan ekonomi global serta situasi politik dalam negeri.

Menurut Faizal, dinamika dalam kabinet saat ini mencerminkan kondisi yang tidak stabil. Ia menyebut adanya ketidakseimbangan antara kelompok pendukung yang berasal dari pemerintahan sebelumnya dengan kepemimpinan baru di bawah Prabowo.

Baca Juga: Tito Karnavian Efisiensi Anggaran Negara Perjalanan Dinas & Rapat Diganti Zoom!

“Tapi ironinya, Prabowo seolah membiarkan keonaran oleh Geng Solo tersebut. Walhasil, kabinet kawin paksa makin amburadul,” lanjutnya.

Hal ini dikatakan memperumit koordinasi dalam pemerintahan dan menambah tekanan terhadap rakyat yang sudah menghadapi berbagai kesulitan ekonomi.

Dengan seratus hari pertama pemerintahan yang masih berjalan, kritik terhadap komposisi kabinet semakin menguat.

Pendekatan kompromi politik yang diterapkan dalam pembentukan kabinet dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpastian kebijakan dan mempersulit rakyat.

Baca Juga: Menteri Bahlil Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman, Tak Ada Kelangkaan

 Situasi ini menambah tantangan bagi pemerintahan Prabowo dalam menjaga stabilitas politik serta kepercayaan publik.

Halaman:

Tags

Terkini