bisnisbandung.com - Rocky Gerung, seorang pengamat politik terkenal dengan gaya kritik sarkastiknya, memberikan pandangan tajam mengenai kebiasaan membaca buku Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyoroti bahwa kegiatan Prabowo yang baru-baru ini terlihat membeli buku di toko buku langganannya di India menjadi sorotan publik.
Hal ini, menurut Rocky, secara tidak langsung mencerminkan perbedaan mendasar antara Prabowo dan mantan Presiden Jokwi dalam hal intelektualitas dan pendekatan kepemimpinan.
“Itu Berita sederhana, tentang Presiden Prabowo yang borong buku di toko buku langganannya di India, menjadi pembicaraan publik,” ungkapnya dilansir Bisnisbandung dari youtube Rocky Gerung Official, Minggu (26/1/25).
Baca Juga: Seruan Bongkar Proyek PIK 2! Dokter Tifa: Jangan Cuma Jadi Drama
“Hal ini seolah-olah menunjukkan perbandingan bahwa presiden sebelumnya tidak pernah membeli buku, apalagi membaca buku,” lanjutnya.
Ia menyatakan bahwa kebiasaan membaca buku yang dimiliki oleh Prabowo menunjukkan adanya standar tertentu bagi seorang pemimpin negara.
Buku, menurutnya, bukan hanya sumber informasi tetapi juga wadah gagasan yang penting untuk memahami konsep-konsep mutakhir di berbagai bidang seperti teknologi, ekonomi, dan antropologi.
Baca Juga: eFishery Bikin Malu Indonesia! Raymond Chin Bongkar Dampaknya: Rakyat Bisa Kena
Ia menilai bahwa Prabowo, yang memiliki perpustakaan pribadi penuh koleksi buku di Hambalang, telah menunjukkan keseriusannya dalam menggali pengetahuan dan gagasan sebagai bagian dari tanggung jawab kepemimpinan.
Rocky Gerung membandingkan kebiasaan ini dengan pemimpin-pemimpin besar Indonesia di masa lalu, seperti Bung Karno dan Bung Hatta, yang menjadikan buku sebagai fondasi pemikiran mereka.
Ia menegaskan bahwa tradisi membaca buku adalah salah satu elemen penting yang membentuk peradaban bangsa.
Baca Juga: Raymond Chin Ingatkan Pelajaran Penting dari Skandal eFishery untuk Startup dan Investor
Dalam pandangannya, Rocky mengkritik Jokowi yang selama masa jabatannya dikenal tidak membaca buku dan lebih memilih pendekatan kerja langsung tanpa teori atau konsep.