Ketidakjelasan ini membuat hasil survei mudah disalahartikan atau bahkan dimanipulasi.
Ade Armando mencurigai bahwa survei CELIOS merupakan bagian dari upaya untuk mendelegitimasi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, survei ini dirancang untuk menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah dengan menyajikan hasil yang cenderung negatif tanpa dasar metodologi yang kuat.
Ade menyebut bahwa survei semacam ini dapat memengaruhi opini publik secara tidak adil jika tidak ditanggapi dengan kritis.
Ade Armando menegaskan pentingnya transparansi dalam survei berbasis expert judgment. Ia berpendapat bahwa nama-nama responden, kriteria pemilihan, dan panduan penilaian harus dipublikasikan agar hasil survei dapat diuji keandalannya.***
Baca Juga: Nissan Game Over? Indrawan Nugroho: Mereka Sering Terlambat Membaca Perubahan Pasar